Mateng, 8enam.com.-Berhasil atau tidaknya pembangunan di tingkat desa tergantung bagaimana keterlibatan masyarakat dalam proses hingga pengawasan penggunaan dana desa.
“Tahun 2020 dana transfer pusat untuk dana desa itu mencapai Rp 55 milyar ditambah dari kabupaten 10 persen, maka yang terpenting saat ini adalah bagaimana memulai perencanaan di desa itu sampai pada proses keterlibatan masyarakat dalam proses pengawasan,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Mamuju Tengah, H. Arsal Aras pada Musrenbang Kecamatan Budong-budong, Selasa (3/3/2020).
Arsal juga menyampaikan, terkadang ketimpangan-ketimpangan itu berangkat dari sebuah desa itu sendiri, dulu biasanya kepala desa itu musrenbang hanya tiga sampai lima orang sehingga usulan desa itu lari kiri atau kanan tidak berimbang. Olehnya itu, Arsal berharap masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat mampu mengawal musrembang sejak awal.
“Jika kita sudah mengawal Musrenbang desa sejak awal, tentu kita juga bisa mendorong ke kecamatan, kenapa karna ada kewenangan yang harus kita bagi, mana kewenangan yang harus dibiayai oleh kecamatan, kabupaten dan desa,” kata Arsal.
Secara umum kata Arsal, di kecamatan Budong-budong ini masih diperhadapkan kepada infrastruktur jalan penghubung yang belum begitu bagus, sebagian ada betonnya sebagian ada hotmiksnya, tapi lebih banyak peningkatan biasa. Nah, ini harus menjadi perhatian pemerintah, terutama akses jalan Babana, Kire dan seterusnya sampai Lumu, yang kita inginkan adalah efektifitas pembangunan jalan itu harus berkualitas. Selain itu tentunya pemerintah juga harus memperhatikan sektor-sektor lain. (RK/one)