8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mateng, 8enam.com.-Tingginya intensitas curah hujan beberapa waktu terakhir yang mengguyur wilayah Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), sehingga Kabupaten Mateng masuk dalam status siaga darurat.
Ditemui di ryang kerjanya, Senin (2/7/2018), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mateng, Rahmat Syam menjelaskan, menghadapi musim hujan ini pihaknya sudah memerintahkan kepada bawahanya untuk mengupdate status di BMKG untuj di jadikan dasar membuat status darurat. Status ini di tentukan karena melihat musim hujan yang tidak menentu.
“Jadi, Bulan Mei, Juni dan Juli 2018 status siaga darurat supaya ketika terjadi apa-apa bisa langsung konek. Jadi kalau terjadi bencana, kita langsung telpon Basarnas, telpon Basarnas pusat karena kita sudah memiliki payung hukum. Payung hukumnya adalah status siaga darurat. Sekarang ini mulai Bulan Mei, Juni Juli masuk status siaga darurat,” terang Rahmat Syam.
Kalau cuaca belum berubah lanjut Rahmat Syam, bisa di perpanjang lagi dari Bulan Agustus, September dan Oktober. Ketika terjadi banjir maka statusnya ditingkatkan dari siaga darurat menjadi darurat.
Olehnya itu, pihaknya menghimbau agar masyarakat selalu waspada dengan segala kemungkinan, terutama masyarakat yang bermukim di sekitar sungai dan bermukim di lereng gunung.
“Kita memiliki tim TRC yang selalu melakukan patroli ketika dalam status siaga. Kalau hujan lebih dari dua jam, mereka patroli ke desa-desa untuk menyampaikan kepada masyarakat untuk waspada mengingat curah hujan tinggi,” ujarnya.
Dia juga sampaikan bahwa, BPBD Kabupaten Mateng memiliki peta Geografik Informasi Sistym (GIS). Dalam peta GIS itu memuat semua titik dimana titik rawan banjir, longsor dan sebagainya.
Dijelaskanya juga, BPBD itu sifatnya koordinasi, tumpuan koordinasi. Jadi kapan dan dimana saja BPBD itu siap. Kalau ada bencana orang tenggelam, pihaknya akan telpon Basarnas Mamuju, kalau Basarnas Mamuju tidak siap, maka pihaknya menghubungi Basarnas pusat karena BPBD sifatnya koordinasi. (Ra)
