Mateng, 8enam.com.-Pembangunan kawasan pusat pemerintahan tentu mengacu pada masterplan, karena masterplan menjadi sumber rujukan dalam penyusunan perencanaan pembangunan infrastruktur dalam kawasan pemerintah kedepan.
Merujuk hal tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) menggelar seminar pendahuluan atas penyusunan review masterplan kawasan pusat pemeruntahan Kabupaten Mateng.
Seminar pendahuluan tersebut berlangsung di ruang rapat Sekkab Mateng, Selasa (14/5/2019) yang dihadiri oleh Kepala Bappeda Mateng, Ishaq Yunus, Asisten Bidang Administrasi umu Setda Mateng, H. Bahri Hamzah dan Kepala OPD Lingkup Pemkab Mateng.
Kepala Bappeda, Ishaq Yunus menjelaskan, Seminar pendahuluan atas penyusunan review masterplan kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Mateng yang terletak Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tibadak, penenpatannya berada di KTM. Kenapa, karna berdasarkan undang-undang Kabupaten Mamuju Tengah menyebutkan bahwa Ibu Kota Kabupaten Mamuju Tengah itu berada di Kecamatan Tobadak dalam wilayah KTM.
“Tentu penyusunan review masterplan kawasan pemerintahan ini, kita berharap bahwa setelah tersusun ada sumber informasi sebagai sumber rujukan dalam penyusunan perencanaan pembangunan infrastruktur yang ada dalam kawasan pemerintahan kedepan,” kata Ishaq.
Banyak hal yang menjadi pertimbangan di dalamnya kata Ishaq Yunus, seperti terkait pola ruang, infrastruktur ruang kemudian bagaimana daya dukung dan daya tampungnya terhadap kondisi ekosistem yang ada di kawasan pemerintahan.
“Kita adalah daerah yang baru yang kurang lebih 6 tahun terbentuk, nah, beberapa dokumen yang kita telah hadirkan yang pertama RT RW kita sudah ada, setelah tersusun dokumen RT RW, masih ada dokumen-dokumen yang kita butuhkan yaitu RDTRnya, kemudian seperti yang kita susun saat ini adalah Penyusunan Masterplannya kawasan pusat pemerintahan,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan pembangunan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh kualitas perencanaan, apabila perencanaan dimulai dengan baik, maka tentu berdampak pada kualitas pelaksanaan pembangunan itu sendiri, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan di Kabupaten Mamuju Tengah.
“Kita berharap sebagai daerah baru, bahwa pembangunan yang kita bangun kedepan betul-betul pembangunan yang tertata dengan rapi ada kesesuaian lingkungan hidup dengan pembangunan yang kita lakukan, karna kita tentu berpikir bagaimana 100 sampai 200 tahun kedepan untuk anak cucu kita,” ungkapnya. (Ysn Hms/one)