Mamuju, 8enam.com.-Uang Dana Desa (DD) Desa Tapandullu Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sebesar Rp 388.426.000 Juta hilang dicuri.
Uang tersebut dicuri orang tak dikenal dari dalam mobil pribadi Pj Kepala Desa Tapandullu yang sedang terparkir di halaman salahsatu toko bangunan yang ada di kota Mamuju.
Peristiwa pencurian ini terjadi saat Penjabat Kepala Desa (Pj Kades) Tapandullu, Jumardin bersama Bendahara Desa nya, Muh. Said usai mengambil uang di Bank BPD SulSelbar.
“Pada hari senin saya dan bendahara saya Muh. Said kami ke BPD Sulselbar mencairkan Dana Desa kami tahap pertama untuk tahun 2025 ini yang kebetulan pada saat itu hadir juga di Bank salasatu Kaur Desa, dua orang kepala dusun dan ada tiga orang pemuda dari Desa Tapandullu jadi jumlah kami ada delapan orang,” tutur Jumardin.
Kemudian setelah dana tersebut cair skitar jam 13.50 kata Jumardin, dia mengajak semuanya makan siang yang tempatnya dia suruh tunjuk sendiri dimana bagusnya, kemudian meninggalkan Bank menuju warung tapi sebelumnya dia singgah sholat duhur di Masjid Tambayako.
“Setelah selesai sholat, saya menelepon bendahara tanyakan warung dimana yang ditempati makan kemudian dia menyampaikan bahwa di warung Mas Cambang yang depan Ruko Mahadewa yang dekat jembatan Karema, sayapun bergegas ksana karna memang saya juga sudah sangat lapar,” ujarnya.
Setelah selesai makan merekai berpisah dengan rombongan dan dia (Jumardi) menuju pasar baru untuk mencari toko olahraga untuk membeli Ban Gerobak dan bola kaki untuk anak muda, sehingga pada saat dia lewat di depan Toko Mitra Listrik dia singgah masuk untuk membeli Ban Gerobak, senin, 16 juni 2025 skitar jam 15.00.
“Disilah kejadiannya pada saat saya mau turun dari mobil saya ingat betul bahwa kaca jendela tertutup rapat dan mobil sudah kukunci dengan memakai remot kontrol, bahkan disebrang jalanpun masih saya ingat kembali mengarahkan remot kontrol saya untuk memastikan mobil tersebut betul-betul sudah terkunci,” terangnya.
Didalam toko kata Jumardin, berhubung karna rame pembeli dia antri untuk mendapatkan layanan sehingga perkiraan ada di dalam di toko tersebut skitar 5 smpai 10 menit.
“Setelah selesai berbelanja saya menuju mobil dan sdikit kaget krna dari seberang jalan saya sudah melihat kaca mobil saya turun sekitar 15 sampai 20cm, kemudian saya berlari kearah mobil membuka dengan remot kontrol dan ketika pintu mobil kubuka saya sudah tidak melihat lagi ada kantongan hitam yang berisikan uang yang baru saja kami tarik dari Bank sejumlah Rp.388.426.000,” ungkapnya.
“Setelah memastikan bahwa uang tersebut benar-benar hilang saya langsung menghubungi Bendahara saya yang kebetulan masih berada dalam kota, dan pada saat saya masih sibuk menelepon tiba-tiba datang seorang pemuda yang memberitahukan bahwa pada saat kejadian dia lewat dan melihat langsung seseorang dengan memakai helem menarik kaca jendela mobil saya dan berusaha memasukkan tangannya ke dalam mobil untuk membuka kunci mobil dari dalam,” sambungnya.
Bahkan karena merasa curiga lanjut lanjutnya, pemuda yang melihat kejdian itui memutar balik mobilnya untuk melihat orang tersebut, tapi karna pada saat itu kendaraan agak padat sehingga dari jarak yang sudah tidak terlalu jauh dia melihat orang tersebut sudah berlari menuju mobilnya membawa kantongan warna hitam dan masih mendapatkan Alarm mobil berbunyi, kemudian pemuda itu mencoba mengejarnya, tapi mobil yang diduga di tumpangi pencuri tersebut sudah terlanjur berlari kencang dan melihat bahwa diujung pertokoan pasar baru mobil tersebut belok kiri berlari ke arah utara.
Siapa kah sosok dan nama pemuda tersebut dan apakah pak desa mengenal sebelumnya…?
“Pemuda itu tidak saya kenal sebelumnya tapi dia kebetulan lewat dsitu pake mobil, namanya Rafli orang makassar yang hari ini sudah memberikan kesaksian di Polda Sulbar terkait kasus ini,” ucapnya.
Apa harapan pak desa terkait kejadian ini..?
Kasus ini sudah saya laporkan langsung ke Polda Sulbar karena saya tau bahwa fasilitas atau peralatan di Polda lebih lengkap jadi tentu harapan saya jajaran Polda bisa secepatnya menangkap pelakunya untuk kemudian mendapatkan hukuman sesuai peraturan per undang-undangan yang berlaku dan yang terpenting lagi uang ini bisa kembali untuk dipergunakan di desa kami apa lagi di Dana Desa ini ada BLT Masyarakat miskin dan juga gaji beberapa kader desa serta untuk kegiatan lainnya yang ada di desa Tapandullu.
“Dan yang terakhir saya juga menitipkan pesan kepada kita semua bahwa kejadian ini mari kita jadikan pengalaman untuk kedepannya bisa lebih waspada pada saat kita melakukan pencairan dana di Bank karena memang Mamuju hari ini sudah tidak aman lagi dari orang-orang serakah seperti mereka,” pesannya. (edo)