8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Bolsel, 8enam.com.-Botol bekas dan lilin bekas merupakan salah satu barang bekas yang sering di jumpai. Bagi masyarakat awam, kedua barang bekas ini tidak memiliki nilai jual beli (barang yang tidak berharga atau sampah).
Akan tetapi di tangan Muamar Manoppo, pemuda asal Desa Lion, Kecamatan Posigadan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), kedua barang bekas ini di sulap menjadi karya seni daur ulang yang sangat menarik dan bernilai ekonomi.
Kordinator umum Komunitas Pecinta Seni (KPS) Kabupaten Mamuju Tengah, Muamar Manoppo atau yang sering di sapa Amal mengatakan, barang bekas atau yang sering disebut limbah adalah barang yang tidak berharga bagi sebagian orang, akan tetapi ketika limbah tersebut disulap menjadi karya seni daur ulang yang sangat menarik, maka barang tersebut memiliki nilai jual dan sangat di minati oleh masyarakat, seperti lilin bekas dan botol bekas.
“Limbah lilin bekas dan botol bekas ini awalnya tidak memiliki nilai jual bahkan tidak di minati oleh orang, ketika saya daur ulang menjadi karya seni yang sangat menarik yaitu lilin aroma terapi dan perahu layar dalam botol, kedua karya ini memiliki nilai jual dan sangat di minati banyak orang,” ungkapnya, Rabu (15/1/2020).
Ia juga mengatakan, karya seni daur ulang (lilin aroma terapi dan perahu layar dalam botol) ini memiliki harga yang perpariasi, 1 karya seni daur ulang ini ada yang harga Rp 50.000 dan ada juga yang mencapai harga Rp 1 juta tergantung tingkat kesulitan dan modelnya
“Karya seni daur ulang ini kami pasarkan ketika ada kegiatan besar organisasi Komunitas Pecinta Seni (KPS) Mateng Dan sesuai pesanan,” tutupnya. (2M)
