
Mateng, 8enam.com.-Panas yang menyengat, kerumunan lalat dan aroma tak sedap dari tumpukkan sampah tak menyurutkan semangat dari ibu empat orang anak ini untuk mengais rupiah.
Dia adalah Irma seorang ibu rumah tangga Warga Dusun Jennetalasa Desa Tabolang Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) yang setiap harinya bergelut dengan tumpukkan sampah untuk mengumpulkan botol dan besi bekas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Desa Tabolang.
Saat laman ini menemui Irma dilokasi dimana tempatnya mengais rezeki dengan mengumpulkakan botol dan besi bekas, Kamis (25/7/2019), Irma bercerita sebelum dia menetap di Mamuju Tengah, dia mengais rezeki di Kalimantan, setelah di Kalimantan, dia ke Ambon menambang emas.
“Saya bersama empat keluarga, tapi hari ini mereka tidak datang. Saya sebelumnya di Kalimantan kemudian ke Ambon. Dan dari Ambon saya ke Mamuju Tengah, saya tinggal di Mateng baru 4 tahun,” tutur Irma.
Dari hasil mengumpulkan botol dan besi bekas, Irma mengaku dapat uang sekitar Rp 30.000 dalam sehari. Menurutnya, pekerjaan itu dilakoni untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama 4 orang anaknya, karena mau kerja kebun dia mengaku tidak punya kebun. Sehingga daripada tinggal dirumah mendingan kerja mengumpulkan botol dan besi bekas.
“Ya, rezeki kan sudah ada yang atur, ibaratnya air laut, kadang pasang kadang juga surut. Tapi Alhamdulillah kalau dalam satu bulan bisa dapat Rp 500 bahkan kadang lebih. Intinya Allah sudah mengatur rezeki itu,” ujarnya.
Dia menuturkan, mulai kerja mengumpulkan botol dan besi bekas di TPA sampah Tabolang kurang lebih 4 bulan sejak satu bulan sebelum bulan puasa tahun 2019. Sementata sang suami kerja di Makasaar.
Selain harus mencari biaya hidup, Irma juga membiayai tiga anaknya yang duduk dibangku SMP, SD dan TK sementara yang bungsu belum sekolah.
“Saya tidak peduli orang mau bilang apa, meskipun tempatnya busuk dan bau, tapi hati saya tidak busuk. Lebih baik saya kerja begini yang penting uangnya tidak busuk,” ungkapnya.
Tempat sampah identik dengan berkumpulnya kuman penyakit, namun Irma tidak mempedulikan hal itu, prinsipnya orang yang tinggal ditempat bersih saja rentan dengan penyakit. Jadi kenapa mesti takut dengan sakit, toh semua itu sudah diatur sama Allah SWT. Intinya tetap disyukuri saja. (one/wan)