
Polman, 8enam.com.-Pua Haruna sapaan kakek Kaco Lansia (65) warga Dusun Pallis Kelurahan Batupanga Kecamatan Luyo, Kabupaten Polman yang hidup disebuah gubug reot luput dari perhatian pemerintah.
Meski kondisinya sudah uzur, ia tetap berusaha keras untuk mendapatkan biaya hidup sehari-hari. Ia bahkan bekerja apa saja demi mendapatkan rupiah untuk membeli makanan seadanya.
Rumah gubuk berukuran kurang lebih 2×3 meter itu hanya terbuat dari dinding kayu bekas yang telah lapuk serta atap yang bolong, bahkan terlihat kondisi sebagian atap dan dinding dibiarkan menganga. Akibatnya saat musim hujan, Kakek Kaco terpaksa tidur dalam keadaan basah kuyup dan kedinginan, bahkan gubuk Kakek Kaco ini juga tanpa aliran listrik.
“Kalau hujan basah, karena atap dan dinding sudah banyak bocor, mau saya perbaiki tidak ada biaya. Saya berharap ada bantuan untuk memperbaiki rumah, karena kalau hujan basah,” ucapnya, Senin (24/6/2019).
Kakek Kaco bercerita, sudah puluhan tahun ia tinggal seorang diri di gubuk tersebut, bahkan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari terkadang Kakek Kaco dibantu oleh tetangganya yang merasa hibah dan prihatin kepadanya.
Himpitan ekonomi juga membuatnya terpaksa hidup di gubuk tak layak huni tersebut. Semua kegiatannya mulai dari memasak dan tidur dilakukannya dalam gubuk reot tersebut.
Dalam kisahnya itu, Kakek Kaco memiliki satu harapan besar bahwa dimasa tuanya itu, ia bisa hidup tenang dengan tempat yang layak huni. (Jamal/JS)