Mamuju, 8enam.com.-Untuk kesekian kalinya, Warga lingkungan Sese Kelurahan Rangas Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju kembali soroti Akses jalan penghubung Lingkungan Tambayako menuju Lingkungan Sese yang hingga saat ini tak kunjung di tuntaskan oleh Pemkab Mamuju.
Melalui pesan WhatsApp, Minggu (2/01/2020), Kasvan salah seorang warga lingkungan Sese menuturkan, jalan yang rusak sepanjang kurang lebih 2 KM, tapi hanya mampu dikerjakan Pemda Mamuju sepanjang 100 M, itu pun hanya bagian yang rusak parah saja.
Dia katakan jalan menuju Sese kian hari makin tambah rusak, apalagi waktu musim hujan seperti sekarang, pengikisan air sangat deras.
“Ini sama sekali tidak menyelesaikan masalah, karena jalanan tersebut sudah rusak selama bertahun-tahun tampa mendapat perhatian serius dari pemerintah,” kata Kasvan.
“Saya khawatirnya, nanti jatuh korban baru ada perhatian. Yang aneh Pemda Mamuju di beberapa kecamatan dan desa itu mengucurkan dana Miliaran rupiah untuk pengerjaan infrastruktur,” sambungnya.
Kasvan menilai, janji Pemkab Mamuju yang katanya akan menuntaskan pengerjaan Akses jalan Lingkungan Tambayako yang menghubungkan Lingkungan Sese di 2019 lalu, itu hanya pemanis buatan untuk meredam kekecewaan masyarakat.
“Kenapa jalan Lingkungan Sese yang dalam kota seakan-akan Pemda Mamuju menutup mata, ini keresahan warga Sese dan sekitarnya, karena akses jalan dari arah Lingkungan Tambayako ada beberapa lingkungan dan dusun yang melintasinya,” ungkap Kasvan
Seperti diberitakan sebelumnya akses jalan lingkungan sese, Di tahun 2019 hanya dikerjakan sepanjang 100 meter. Itupun yang rusak parah saja di kerjakan karena sudah masuk dan viral di media sosial.
“Akses jalan poros lingkungan Tambayako menuju lingkungan Sese ini kan bukan cuman warga lingkungan Sese saja yang melewati jalan itu, tetapi ada beberapa lingkungan dan dusun yang melalui akses jalan itu,” urai Kasvan
Bahkan lanjut Kasvan, ada pejabat yang dari kota memiliki kebun didalam dan juga beberapa pejabat daerah yang bermukim dibeberapa lingkungan dan dusun, yang tiap pagi menggunakan jalan itu untuk menuju ke tempat kerjanya, pagi dan sore bahkan pulang kerja malam-malam.
“Saya menilai Pemerintah kurang peka terhadap warganya. Kurang perhatian, karena menurut saya akses jalan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi Masyarakat. Nah ketika Akses jalan itu sendiri yang rusak parah, pastinya akan berdampak terhadap kesenjangan sosial ekonomi bagi masyarakat,” bebernya
Menurutnya, ini adalah masalah bagi warga yang ada di lingkungan sese dan sekitarnya, padahal itu tidak jauh dari kota kabupaten dan provinsi. Yang bikin parahnya lagi, jalan yang sudah bagus di anggarkan untuk di perbaiki sedangkan ada jalan yang sama sekali rusak parah tapi tidak di perhatikan itu yang menjadi tanda tanya.
“Kami berharap semoga saja pemerintah memperhatikan kondisi jalan yang ada di Sese dan langsung diperbaiki secepatnya karena jangan sampai terjadi korban,” Pungkasnya. (edo)