Rabu , Juni 25 2025
Home / Daerah / Kerjasama Dengan LP3M, Mateng Jadi Kabupaten Pertama Di Sulbar Ambil Bagian Dari Nawacita Desa Organic

Kerjasama Dengan LP3M, Mateng Jadi Kabupaten Pertama Di Sulbar Ambil Bagian Dari Nawacita Desa Organic

Mateng, 8enam.com.-Pelan tapi pasti, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) kabupaten termuda di Provinsi Sulbar, terus berbenah dari segala sector untuk mengejar ketertinggalannya dengan daerah lain di Sulbar dan indonesia. Kali ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mateng menandatanganni MoU dengan Lembaga Pengkajian Pedesaan Pantai dan Masyarakat (LP3M Makassar) prodak organic.

Kerja sama ini di maksudkan untuk menyiapkan Kabupaten memasuki era prodak organic, sesuai dengan kebutuhan pasar dunia. Dan untuk Provinsi Sulbar, Kabupaten Mateng adalah kabupaten pertama yang diajak kerja sama penerapan prodak organic. Dan menjadi kabupaten ke Dua di Indonesia setelah Kabupaten Buton Utara. Hal tersebut di sampaikan oleh Prof. Sufri Laude.

Penanda tanganan MoU tersebut berlangsung Diruang Rapat Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Mateng, Jum’at. (2/6/2017), Hadir dalam penandatangan MoU tersebut,  Bupati Mateng, H Aras Tammauni didampingi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mateng Arsal Aras dan Anggota DPRD Mateng Marzuki, Sekkab Mateng, Askary, Asisten Bidang Pemerintahan, Ramlie Shalawat, Kabag Hukum Setda Mateng, Sabri dan Perwira Penghubung, Mateng Sahabuddin.

Prof. Sufri Laude  dari LP3M Makassar mengatakan, Untuk menuju kabupaten organic dan untuk meningkatkan daya tahan pangan nasional yang bersaing dengan negara lain, Tiga produk yakni Pertanian, Kesehatan dan Makanan sudah menjadi prodak organik ditahun 2020.

“Penandatanganan MoU ini, selain untuk merobah mainset Birokrat tentang produk-produk unggulan kita, termasuk pertanian, sehingga mereka peham Apa itu organik? Bagaimana Sitem Organik itu,” ungkap Prof. Sufri Laude.

Di katanyan, dari kebijakan pemerintah Jokowi dan Jusuf Kalla punya nawacita 1.000 desa organik, ada pertanian, perkebunan dan industri. Untuk Sulbar, akan dimulai dari Kabupaten Mateng dengan mengambil bagian 5 persen dari nawacita desa organic. Oleh karna itu pendekatan perubahan mainset birokrat dan petani, nantinya akan buatkan model-model pertanian organik.

Setiap Desa harus memiliki produk unggulan organic tambahnya, kenapa Organik? Karena Itu keinginan pasar sekarang, produk-produk pertanian dunia itu sudah menjadi An Organik atau kimia. Dan itu yang memenuhi pasar global. Konsumen dunia sudah jenuh bahkan menganggap produk-produk itu berbahaya. Oleh karna itu, kecenderungan dunia dengan produk-produk organik untuk menjaga kesehatan.

“Prinsip konsumen global, lebih baik membeli prodak mahal dibanding berobat mahal,” ungkapnya. (Ysn Hms/Ra)

 

Check Also

Koperasi ASN Sulbar Resmi Dibentuk, Sasar Usaha Simpan Pinjam, Mini Market Dan Klinik

Mamuju, 8enam.com.-Pemprov Sulbar resmi membentuk Koperasi “Panca Daya” bagi ASN. Nantinya, koperasi ini bergerak pada …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *