Mateng, 8enam.com.-Meningkatnya pertumbuhan ekonomi, menurunnya angka pengangguran dan IPM meningkat tidak menjamin kemiskinan dalam suatu daerah itu menurun.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mamuju, Wisman Nainggolan menjelaskan, dari hasil pendataan BPS, penyebab utama kemiskinan itu adalah menurunnya kemampuan daya beli masyarakat.
Kemampuan daya beli masyarakat (Masyarakat sangat miskin) kata Wisman, itu bisa disebabkan karna pendapatan mereka tidak naik atau begitu-begitu saja, bisa juga menurunnya daya belinya karna adanya inplasi, misalnya harga-harganya naik sehingga mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka tidak mampu.
“Jadi kemiskinan itu harus dipandang ketidak mampuan didalam memenuhi kebutuhan dasar mereka secara ekonomi, jadi ukurannya itu garis kemiskinan itu nilainya 2.100 kilo kalori perhari, itu dinilai dengan rupiah nanti, nah kalau ada penduduk yang pendapatannya dan pengeluaran komsumsinya perorang perkapita perhari tidak sampai 2.100 kilo kalori, berarti dia hidup dibawah garis kemiskinan, orang-orang ini bisa bertambah dan bisa juga berkurang,” beber Wisman dalam rapat Koordinasi penanggulangan Kemiskinan di Daerah yang dilaksnakan di Ruang Rapat Sekkab Mateng, Senin (29/7/2019).
Cara untuk menekan kemiskinan lanjutnya, adalah harus ada program-program yang langsung menyentuh rumah tangga miskin dan penduduk miskin berupa program pemberdayaan, mereka dikasi keterampilan, bantuan atau sentuhan langsung supaya pendapatan mereka meningkat, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, sehingga mereka tidak dikategorikan dibawa garis kemiskinan nanti pada saat pendataan.
Dia sampaikan, tidak dipungkiri bahwa di Kabupaten Mamuju Tengah ini semua indikator ekonomi makro meningkat, pertumbuhan ekonomi meningkat, Pengangguran turun, IPM meningkat, Produksi padi melesat, Jagung bahkan naik tiga kali lipat tiga tahun lalu. Tapi masalahnya apakah orang-orang miskin ini terlibat didalamnya, didalam proses produksi peningkatan itu.
“Kalau ada program-program kita yang nyata memang melibatkan mereka didalam proses peningkatan produksi ini, barulah bisa terangkat kehidupan orang miskin ini, jadi memamndang miskin itu spesipik saja, liat saja orang-orang rumah miskin itu, berdayakan mereka supaya pendapatan mereka bisa meningkat,” ungkapnya. (ach/wan/one)