8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Majene, 8enam.com.-asus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sulawesi Barat menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, hingga September 2025 tercatat 831 kasus DBD dengan 3 kematian. Angka ini menambah daftar panjang kasus nasional yang sejak Januari hingga Mei 2025 sudah mencapai 56.269 kasus dengan 250 kasus kematian.
Situasi ini menjadi peringatan serius bagi seluruh pihak, terutama masyarakat, untuk mengambil langkah pencegahan. Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menekankan pentingnya Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui Gerakan 3M Plus.
Strategi Efektif dan Murah
“Gerakan 3M Plus harus menjadi budaya bersama: Menguras dan menyikat tempat penampungan air, Menutup rapat wadah air, serta Mendaur ulang barang bekas,” jelas dr. Nursyamsi.
Ia menambahkan, “Plus” dalam gerakan ini mencakup berbagai langkah tambahan, seperti:
- Menaburkan larvasida pada penampungan air.
- Memelihara ikan pemakan jentik.
- Menanam tanaman pengusir nyamuk.
- Menggunakan kelambu atau obat anti nyamuk.
Menurut dr. Nursyamsi, penanganan DBD dan malaria adalah bagian dari implementasi program Panca Daya Sulbar Maju dan Sejahtera yang digagas oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar. Tujuannya adalah untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, unggul, dan berkarakter, yang merupakan fondasi penting bagi pembangunan berkelanjutan.
Dengan kondisi ini, Dinkes Sulbar mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan langkah pencegahan mandiri di rumah masing-masing. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor terkait diharapkan mampu menekan angka kasus DBD dan malaria di Sulawesi Barat. (Rls)
