Selasa , Juni 3 2025
Home / Daerah / Kapus KUB Kemenag Sebut Moderasi Beragama Merupakan Konsep Lama Yang Dibumikan Kembali

Kapus KUB Kemenag Sebut Moderasi Beragama Merupakan Konsep Lama Yang Dibumikan Kembali

Polman, 8enam.com.-Moderasi beragama bukanlah konsep baru yang ditawarkan Kemenag dalam menjalankan sebuah ajaran agama.

Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (Kapus KUB) Kementriaan Agama (Kemenag) RI, Wawan Djunaedi saat menghadiri Kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama di kabupaten Polman pada, Sabtu (28/5/2022) kemarin.

“Sebenarnya moderasi beragama ini adalah konsep lama yang kembali dibumikan kemenag,” kata Wawan Djunaedi.

Menurutnya, Konsep moderasi beragama ini telah dipraktekkan para pendahulu dan pendiri bangsa jauh sebelum hal tersebut digaungkan kembali oleh Kementerian Agama.

Wawan mengatakan alasan utama lahirnya kembali gerakan moderasi beragama disebabkan oleh berkembangnya cara pandang, sikap dan prektek dalam beragama yang berlebihan (ekstreme).

Berkembangnya klaim subjektif dan pemaksaan atas tafsir agama, kepentingan ekonomi politik yang berpotensi memicu konflik juga menjadi masalah pokok yang menyebabkan munculnya kampanye gerakan moderasi beragama.

Lebih lanjut ia mengungkapkan jika berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan cinta tanah air juga merupakan dasar konflik dicetuskannya kembali gerakan tersebut.

Dengan adanya gerakan moderasi beragama tersebut maka dibutuhkan pelopor dalam memberikan edukasi dan pemahama tentang konsep gerakan moderasi beragama agar tidak terjadi kesalahpahaman dilingkungan masyarakan.

Lulusan S3 UNJ ini pun berharap agar perserta kegiatan Orientas Penguatan Moderasi beragama menjadi garda terdepan dalam mensosialisasikan gerakana moderasi beragama di Sulawesi Barat.

“Dibututuhkan pula kreativitas dalam menjalankan moderasi beragama sesuai dengan kultur serta budaya disetiap daerah,” tandasnya.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Ratih tersebut juga dihadiri Ka. Kanwil Kemenag Sulbar, H. M. Muflih B. Fattah, dan Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) H. Suharli. (Humas Kakanwil Sulbar)

Check Also

Setelah Batik Air Berhenti, Gubernur Sulbar Ajak Lion Air Pertahankan Konektivitas Udara Mamuju-Makassar dengan Bantu Subsidi

Mamuju, 8enam.com.-Kurangnya frekuensi penumpang untuk penerbangan rute Mamuju-Makassar membuat maskapai Batik Air menghentikan layanan penerbangan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *