Mateng, 8enam.com.-Camat Topoyo dilaporkan ke Polres Mamuju Tengah oleh Kepala Desa Bambamanurung, Nanang Wahidin, Senin (4/7/2022).
Nanang Wahidin diduga alami penganiayaan yang dilakukan oleh Camat Topoyo. Akibat penganiayaan tersebut, kepala kades alami luka memar akibat benturan benda keras.
Ditemui usai memberi keterangan di Polres Mateng, Nanang Wahidin mengaku tidak menyangka dan terjadi secara tiba-tiba.
“Tiba-tiba langsung datang dari belakang ambil kursi besi dan memukul kepala saya,” terang Nanang Wahidin.
Ia sangat menyayangkan kejadian ini, karena menurutnya tidak ada masalah sebelumnya.
Kata Nanang, jika terkait persolan pemerintahan di desa, tentu ada ruang koordinasi dan komunikasi untuk mencocokkan persepsi yang berbeda.
“Sangat disayangkan, kelakuan pak camat ini seakan-akan tidak mencerminkan birokrat senior dan sebagai orang nomor satu di kecamatan Topoyo,” ujar mantan ketua HMI Cabang Manakarra ini.
Dirinya menganggap ini bukan pisikologi yang normal, seorang camat kok melakukan penganiayaan.
Secara sikologi dirinya juga merasa terpukul, karena bukan malah membina kepala desa yang notabene adalah mitra kerja atau jalur koordinasi, justru melakukan tindakan premanisme.
Ia menduga kejadian ini berkaitan dengan persoalan dinamika Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Bambamanurung.
“Saya duga itu, karena tadi pagi saya terima surat dari pak camat terkait pemilihan BPD. Saya menilai isi surat tersebut tidak terlalu berdasar karena terlalu jauh mencampuri persoalan sosiologi desa,” ungkapnya.
Dijelaskannya, posisi camat di mata desa adalah mitra kerja dan kontrol monitor, bukan mengurusi sosiologis desa.
“Kan ada Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Dusun dan RT yang mengurusi itu,” bebernya.
Ditanya soal damai, Nanang sampaikan, pihaknya mau berdamai dan membuka pintu maaf. Tapi dia mau lihat apakah betul dia (camat Topoyo red) mau berubah.
“Saya akan berdamai dengan catatan, hadir beberapa tokoh birokrat senior yang bisa membina pak camat, seperti ketua DPRD, sekda dan bupati,” ungkapnya.
“Saat ini kami tetap melanjutkan laporan ini,” pungkasnya.
Terpisah, Camat Topoyo, Zulkifli Anwar saat dikonfirmasi membantah jika dirinya melakukan pemukulan.
“Tidak dipukul, tapi sama-sama berkelahi, hanya kebetulan dia (kades red) duluan dikena kepalanya,” kata Zulkifli.
Dia mengaku emosi, karena dituduh bersekongkol dengan BPD dan mengambil uangnya BPD.
Dan tuduhan itu disampaikan ke Sekertaris Daerah (Sekda) Mamuju Tengah. Akibat laporan itu, dirinya dipanggil oleh Sekda Mateng
“Saya komfirmasi soal tuduhan mengambil uang BPD, namun tidak ada tanggapan dari Kepala Desa,” ungkapnya. (Amr)