
Mamuju, 8enam.com.-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menerima laporan darurat terkait bencana banjir yang melanda kawasan Hutan Lindung Dusun Lombonan, Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa. Insiden yang dipicu oleh hujan lebat terus-menerus ini terjadi pada Kamis, 23 Oktober 2025, pukul 20.43 WITA.
Jembatan Kritis Hanyut di Lokasi Siswa
Banjir yang disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan berkelanjutan tersebut berdampak serius pada infrastruktur. Laporan dari Pusdalops BPBD Mamasa menyebutkan bahwa jembatan yang menjadi akses vital menuju lokasi perkemahan siswa SMP Negeri 1 Mamasa hanyut terbawa derasnya arus sungai.
Meskipun kerusakan infrastruktur cukup signifikan, informasi sementara yang diterima menegaskan bahwa tidak terdapat korban jiwa (nihil korban) dalam kejadian ini.
Menanggapi bencana tersebut, BPBD Mamasa segera mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi bersama BPBD Sulbar, TNI, POLRI, serta instansi terkait di tingkat kecamatan dan desa untuk melakukan penanganan dan pemantauan situasi di lapangan.
Prioritas Keselamatan Sesuai Arahan Gubernur
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, pada Jumat 24 Oktober 2025, menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan dan siap memberikan dukungan penuh kepada BPBD Mamasa.
“Kami terus berkoordinasi dengan BPBD Mamasa dan instansi terkait untuk memastikan kondisi masyarakat aman serta memastikan jalur akses yang terdampak segera dapat ditangani. Ini menjadi perhatian serius karena lokasi kejadian berada di area aktivitas masyarakat dan pelajar,” ujar Yasir Fattah.
Yasir Fattah menegaskan bahwa kesigapan ini sejalan dengan arahan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, agar pemerintah daerah sigap merespons setiap kejadian bencana dan menjadikan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama.
BPBD Sulbar mengimbau masyarakat di wilayah Mamasa dan sekitarnya untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat dan peningkatan aliran sungai yang tiba-tiba, serta segera melaporkan kondisi darurat kepada pihak berwenang terdekat demi pencegahan risiko yang lebih besar. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat