8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.-Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka (SDK), menyampaikan peringatan keras kepada jajaran aparatur pemerintah mengenai kualitas pelayanan kesehatan. Ia menegaskan bahwa layanan kesehatan yang baik bukan hanya kewajiban, tetapi juga merupakan cerminan dan “wajah” pemerintahan di mata masyarakat.
Pesan kunci ini disampaikan SDK saat memimpin upacara Hari Kesadaran Nasional yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tahun 2025 di Lapangan Upacara Pemprov Sulbar, Senin (17/11/2025).
Menurut SDK, momentum HKN sangat vital karena kesehatan ikut menentukan masa depan bangsa, khususnya dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
“Generasi sehat, generasi emas di 2045. Kita harus pastikan sekarang gizinya baik, kesehatannya baik untuk menjemput generasi emas itu,” ucap SDK.
Layanan ‘Aut-Autan’ Rusak Citra Publik
Gubernur SDK menyoroti langsung dampak kualitas pelayanan kesehatan terhadap citra pemerintah. Ia tidak segan menggunakan istilah lokal untuk menekankan urgensi perbaikan layanan.
“Kalau layanan kesehatan bagus, citra pemerintah di publik juga baik. Kalau layanan kesehatannya aut-autan (berantakan/tidak teratur) maka buruk citra pemerintah di mata publik,” jelas Suhardi Duka.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh jajaran, terutama yang bertugas di sektor kesehatan, untuk memberikan pelayanan yang prima dan tulus agar kepercayaan publik terhadap pemerintah semakin kuat.
Disiplin dan Keteladanan Jadi Kunci
Selain kualitas layanan, SDK juga menyinggung pentingnya kedisiplinan aparatur. Ia menekankan bahwa disiplin harus dibiasakan, dimulai dari keteladanan pimpinan, agar pekerjaan yang dilakukan tidak sekadar berjalan, tetapi benar-benar menghasilkan pelayanan publik yang maksimal.
“Saya juga tadi tekankan disiplin, keteladanan dari atas untuk bisa meng-guidance para bawahan untuk menuju ke jalan yang lebih baik, ke jalan pelayanan yang lebih prima, tulus, tanpa korupsi tentu, itu kita harapkan,” tegas Gubernur Suhardi Duka, menjadikan momentum HKN sebagai pengingat untuk perbaikan internal dan pelayanan publik. (Rls)
