Mamuju, 8enam.com.-Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) secara tegas menjadikan Ekonomi Biru sebagai motor penggerak utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi ambisius sebesar 7 hingga 8 persen pada tahun 2030. Strategi jangka panjang ini tertuang dalam RPJPD dan RPJMD, yang akan menjadi peta jalan pembangunan Sulbar hingga 2045.
Penegasan ini disampaikan oleh Plt. Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RIDA) Bapperida Sulbar, Muh. Saleh, dalam forum Sandeq Business, Investment, and Economic (SAQBE) Forum 2025 yang diselenggarakan Bank Indonesia Sulawesi Barat. Forum ini fokus pada optimalisasi sektor perikanan untuk akselerasi ekonomi daerah.
Menjawab Tantangan Daya Saing dan Pertumbuhan Fluktuatif
Muh. Saleh mengakui bahwa Sulbar menghadapi tantangan serius. Daya saing daerah pada 2024 masih di bawah rata-rata nasional (3,24 berbanding 3,43), dan pertumbuhan ekonomi masih fluktuatif, hanya mencapai 4,29 persen pada Triwulan II 2025.
Meskipun sektor Pertanian (khususnya sawit) mendominasi PDRB, subsektor Perikanan yang berkontribusi 11,06 persen dinilai memiliki potensi terbesar untuk mendongkrak akselerasi pertumbuhan.
”Kondisi ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi Sulbar masih fluktuatif. Optimalisasi sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu kunci untuk mencapai target pertumbuhan 7–8 persen,” ujar Muh. Saleh.
Modal Besar untuk Wajah Baru Pembangunan
Sulbar memiliki modal alam yang luar biasa untuk menjadi kekuatan maritim: luas laut mencapai 19.848,56 Km², garis pantai 663,02 Km, serta didukung 41 pulau dan 17 kawasan konservasi. Komoditas unggulan seperti tuna, tongkol, cakalang, kerapu, kakap, dan udang vaname menjadi fokus utama.
Roadmap Ekonomi Biru Sulbar akan dibagi menjadi empat tahap hingga 2045, mencakup penguatan fondasi, peningkatan sarana prasarana, hilirisasi dan diversifikasi, hingga mencapai ekspansi dan daya saing regional.
Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menambahkan bahwa Ekonomi Biru adalah jawaban strategis untuk kebutuhan pertumbuhan sekaligus menjamin keberlanjutan.
”Sulawesi Barat punya modal alam dan sosial yang luar biasa… Yang kami lakukan sekarang adalah memastikan seluruh potensi itu terintegrasi dalam kebijakan, investasi, dan inovasi yang berdampak langsung bagi masyarakat. Kami mengajak semua pihak menjadikan Ekonomi Biru sebagai wajah baru pembangunan Sulbar,” pungkas Junda. (Rls)