Jadikan MTQ Sebagai Momentum Untuk Membentuk Karakter, Keperibadian Dan Ahlak Mulia

Mateng, 8enam.com.-Mushabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 7 tingkat Provinsi Sulbar yang di pusatkan di Bumi Lalla Tasisara Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) diharapkan menjadi momentum untuk membentuk karakter, keperibadian dan ahlak yang mulia.

Harapan tersebut di sampaikan oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar (ABM) saat membuka kegiatan MTQ ke 7 yang di selenggarakan di kawasan Terminal Benteng Kayu Mangiwang, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak Kabupaten Mateng, Sabtu (5/5/2018) malam.

“MTQ yang kita laksanakan hendaknya sebagai momentum membentuk karaktek dan keperibadian yang tangguh dan berahlak mulia,” ujar ABM dalam sambutanya.

Olehnya itu kata ABM, di butuhkan optimisme dan tanggungjawab terutama dalam mewujudkan gerakan indonesia bersih, gerakan indonesia bersatu, tertib dan gerakan indonesia melayani.

ABM katakan, keberhasilan MTQ bukan dilihat dari semaraknya pelaksanaanya, prestasi yang dihasilkan setiap cabang lomba. Tetapi keberhasilan dalam membangun karakter dan mental sepiritual sehingga menjadi masyarakat yang bermartabat dan peduli dengan budaya.

Hal senada juga di sampaikan oleh Bupati Kabupaten Mateng, H. Aras Tammauni bahwa melalui MTQ ini di harapkan dapat memaknai lebih konfrehensip nilai-nilai mamfaat dan kemaslahatan umat islam secara khusus dan masyarakat secara umum.

“MTQ tidak hanya di sikapi sebagai cara seremonial semata, tetapi mampu menjadi momentum strategis mewarnai pelaksanaan pembangunan dan prilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, membina ukhua islamiah dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan si’ar islam di Kabupatdn Mamuju Tengah serta Provinsi Sulbar secara luas,” ucap H. Aras.

Oleh sebab itu lanjutnya, setiap pelaksanaan MTQ senantiasa memperbaharui dan memantapkan niat bahwa penyelenggaraan MTQ dalam rangka ibadah. Melalui MTQ ini tunjukan islam yang ramah, sejuk dan damai.

“Semoga dengan MTQ ini kita dapat meningkatkan kerukunan, kedamaian dan keramahan hidup berdampingan dengan damai. Mencari titik persamaan bukan perbedaan,” ujarnya. (Ra)