Polman, 8enam.-Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati (Cabup dan Cawabup) Kabupaten Polman nomor urut 1 Salim-Marwan kembali menggelar kampanye dialogis di Kecamatan Wonomulyo, Jum’at (2/3/2018).
Ada 3 desa yang menjadi tempat pertemuan pasangan yang diusung oleh partai Demokrat, PPP dan NasDem. Kampaye dimulai di Desa Kebunsari berlanjut di Desa Sidorejo dan berakhir di Desa Sugihwaras.
Dalam dialog, sejumlah permasalah disampaikan oleh masyarakat, mulai dari soal pendidikan, kesehatan sampai dengan bantuan modal usaha.
Yang menarik, saat H Abd Djabar tokoh masyarakat komunitas Jawa mempertanyakan keberlangsungan pasar tradisional (Pasar Subuh) yang sering berpindah-pindah bahkan sering di abaikan.
“Saya menitip pak, kalau diberi kesempatan untuk memimpin Polman, tolong perhatikan pasar tradisional, itu sering-sering dipindahkan,” katanya.
“Kalau bisa dibuatkan aturan, dicarikan lokasi yang cocok,” pintanya.
Menanggapi hal itu, Calon Bupati Polman Salim S Mengga mengatakan, pembangunan yang akan dilakukan memang akan menjangkau usaha kecil menengah, termasuk menyiapkan sejumlah penunjang untuk kelancaran usaha.
“Ekonomi kerakyatan memang masuk dalam program kami, soal para penjual tradisional pasti akan kami bantu dengan modal dan mencari solusi soal tempatnya, sesuai kesepakatan,” katanya.
Selain hal itu, Purnawirawaan TNI AD itu menyinggung pembangunan yang ada di Kecamatan Wonomulyo, menurutnya, pembangunan tidak boleh menghilangkan identitas keberadaan komunitas masyarakat Jawa.
“Mestinya ada monumen yang menceritakan tetang keberadaan masyarakat Jawa. Sejak datang membuka daerah ini yang masih hutan, jangan membangun sepertinya menghilangkan identitas mereka,” katanya.
“Olehnya itu kedepan, bahasa Jawa akan diajarkan di sekolah-sekolah yang disitu komunitas Jawa tinggal,” pungkasnya. (Lr/edo)