Selasa , Juni 17 2025
Home / Daerah / Ini Sosok Bhayangkari Polsek Topoyo Yang Mendapat Piagam Penghargaan Dari Kapolda Sulbar

Ini Sosok Bhayangkari Polsek Topoyo Yang Mendapat Piagam Penghargaan Dari Kapolda Sulbar

Mateng, 8enam.com.-Sebuah pengorbanan jika dilakukan dengan ikhlas pasti akan berbuah kebaikan. Mungkin kalimat ini pantas di berikan kepada Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), yang juga ibu Bhayangkari dari salah satu anggota Polsek Topoyo Kabupaten Mateng yaitu AIPDA Suriadi.

Tepat puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkari ke 72 tahun, Rabu (11/7/2018), Kapolda Sulbar memberikan piagam penghargaan kepada Hj. Asmira Djamal yang membantu kelancaran proses evakuasi personil Polri AIPTU (Anumerta) Nurman, BA Sat Lantas Polres Mamuju yang terkena musibah pada saat penanganan bencana banjir di wilayah Kabupaten Mamuju pada tanggal 22 Maret 2018.

Di hubungi via WhatsApp, Senin (16/7/2018), Hj. Asmira Djamal menuturkan bahwa dirinya sempat heran, karena hanya dirinya yang mendapat undangan sementara Ibu Bhayangkari lainya tidak dapat undangan.

 

“Saya juga heran kenapa saya dapat undangan, sementara saya tanya Ibu Bayangkari yang lain katanya tidak dapat undangan. Jadi saya hadir sebagai tamu undangan saja, tapi ternyata nama saya disebut untuk naik menerima penghargaan dari Kapolda Sulbar,” tutur Hj. Asmira Djamal.

Penghargaan yang diberikan Kapolda Sulbar kata Hj. Asmira Djmal, karena dirinya dianggap membatu proses kelancaran evakuasi personil Polri AIPTU (Anumerta) Nurman yang terkena musibah yang harus dirujuk ke Makassar.

“Saat itu saya mau ke Makassaar untuk membawa anak saya berobat karena sakit step (Kejang-kejang). Dan pada saat itu, AIPTU (Anumerta) Nurman salah satu personil Sat Lantas Polres Metro Mamuju terkena musibah yang harus segera dirujuk ke Makassar dan membutuhkan 11 set kursi, sehingga dengan rasa kemanusian saya memberikan 3 tiket saya untuk AIPTU (Anumerta) Nurman agar bisa cepat dirujuk ke Makassar,” ucapnya.

Dia katakan, alasan dirinya memberikan tiket dan membatalkan keberangkatanya ke Makassar untuk membawa anaknya berobat dan membawa ke RS Mitra Makarra, karena AIPTU (Anumerta) Nurman lebih membutuhkan dan kondisinya waktu itu sudah koma. Dia juga berfikir bahwa kondisi AIPTU (Anumerta) Nurman lebih kritis daripada anaknya.

“Iya, saya tidak jadi bawa anak saya ke Makassar, saya bawa ke Mamuju berobat. Satu Minggu kemudian, baru saya ke Makassar untuk cek up. Dan Alhamdulillah anak saya sehat sekarang,” ungkapnya.

“Satu hikmah yang saya bisa ambil adalah, kalau Kita membantu orang dengan ikhlas tanpa pandang bulu, dari kalangan manapun, pasti kita akan menuai hasil yang baik pula. Kebaikan yang kita tanam, maka kebaikan pula yang akan kita petik. Namum sebaliknya, keburukan yang kita tanam, maka keburukan juga yang akan kita dapat,” sambungnya. (one)

Check Also

Dukung Pendidikan Berkualitas, Gubernur Suhardi Duka Apresiasi Peresmian Kantor GTK

Mamuju, 8enam.com.-Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) menghadiri peresmian Gedung Kantor Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *