Mamuju, 8enam.com.-Bkkbn menggelar Rapat kerja daerah (Rakerda) Program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Banggakencana) tingkat provinsi sulawesi barat tahun 2020 yang berlangsung d’Maleo Hotel Mamuju kamis (5/3/2020).
Rapat Kerja Daerah Program Banggakencana Tahun 2020 mengankat tema, “Banggakencana Dalam Era Milenial Untuk Indonesia Maju, Sejahtera, dan Berkeadilan”.
Pada kesempatan itu Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Prov Sulbar Walfaidhin dalam sambutannya mengatakan, tema ini bertujuan untuk menyegarkan komitmen dan peran serta, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun seluruh mitra kerja BKKBN dalam peningkatan akses dan kualitas program Banggakencana bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Istilah Banggakencana ini kami gunakan untuk memudahkan penyebutan program, yang secara nomenklatur resmi adalah Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), yang seringkali agak sulit untuk diucapkan,” terangnya.
“Semoga istilah Banggakencana ini dapat membawa angin segar bagi seluruh pengelola program dan khususnya dapat lebih memasyarakatkan program dan kegiatan yang diampu oleh BKKBN
Pelaksanaan Rakerda tahun ini, dirangkaikan dengan berbagai kegiatan, yaitu, Sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh, Pengembangan dan Sosialisasi Materi Pesan Inti Promosi BKB Sesuai Kearifan Lokal Tingkat Provinsi Sulawesi Barat. Sosialisasi Pelaksanaan Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang KB Bagi Pengelola DAK Tingkat Provinsi Sulawesi Barat Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Antara Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat dengan Mitra Kerja (Korem 142/Taro Ada Taro Gau Sulawesi Barat, Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sulawesi Barat dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Launching Logo Baru BKKBN Tingkat Provinsi Sulawesi Barat dan Pameran Produk-Produk Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan Pameran Gallery Kampung KB.
Pada kesempatan itu juga Walfaidhin laporkan Hasil Capaian Program Banggakencana Tahun 2019 dengan berbagai issu dan permasalahan yang terjadi di Provinsi Sulawesi Barat yaitu, hasil capaian Peserta KB Baru (PB) Per 31 Desember 2019 sebesar 24.034 akseptor (71,52 persen).
Kabupaten Majene menempati Posisi Teratas 97,05 persen disusul Kabupaten Mamuju 90,06 persen dan Kabupaten Pasangkayu 88,23 persen.
Hasil Capaian Peserta KB Aktif (PA) Per 31 Desember 2019 sebesar 157.656 akseptor (124,70 persen). Kabupaten Mamuju menempati Posisi Teratas 133,51 persen disusul Kabupaten Polman 132,57 persen dan Kabupaten Mamasa 129,69 persen.
Realisasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang KB Fisik Per 31 Desember 2019 sebesar 87,66 persen. Kabupaten Mamuju menempati Posisi Teratas 99,89 persen disusul Kabupaten Mamuju Tengah 97,77 persen dan Kabupaten Pasangkayu 96,43 persen.
Realisasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang KB BOKB Per 31 Desember 2019 sebesar 96,98 persen. Kabupaten Majene menempati Posisi Teratas 100 persen disusul Kabupaten Mamuju 99,57 persen dan Kabupaten Mamuju Tengah 98,2 persen.
Realisasi Pembentukan Kampung KB Per 31 Desember 2019 sebanyak 175 Desa yang tersebar di seluruh Kabupaten, termasuk di dalamnya 28 Desa Wilayah Stunting.
“Oleh karena itu, Intervensi di Kampung KB ini diharapkan senantiasa sinergis dengan Pelaksanaan Program MARASA (Mandiri, Cerdas dan Sehat) sebagai salah satu Program Unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di bawah kepemimpinan Bapak Gubernur,” ujarnya.
“Beberapa Issu dan Permasalahan Program Banggakencana, yaitu, tingginya Angka Perkawinan Usia Anak, Tingginya Angka Stunting urutan Kedua Nasional 41,6 persen (Sumber, Riskesdas Kemenkes (2018)
“Rendahnya Pemakaian Alat Kontrasepsi
Moderen (mCPR) 44,80 persen Sumber : SKAP BKKBN, 2019. Tingginya Angka Kebutuhan Ber-KB yang Tidak Terpenuhi Unmet Need 11,4 persen. (Sumber, SKAP BKKBN, 2019). (edo)