Jumat , Juni 27 2025
Home / Daerah / Ini Alasan Keluarga Besar H Mustari Pondanga Dukung Tina-Ado

Ini Alasan Keluarga Besar H Mustari Pondanga Dukung Tina-Ado

Mamuju, 8enam com.-Saat Calon Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi, ada banyak kerinduan yang diungkapkan oleh warga, terutama sosok Suhardi Duka ayahanda Sutinah Suhardi.

Saat silahtirahmi dengan keluarga besar H Mustari Pondangan, Sabtu (24/10/2020) malam, Sutinah Suhardi, didampingi sang ayah DR Suhardi Duka (SDK).

Hal yang paling dirindukan dan banyak disampaikan oleh warga yaitu, sosok SDK yang dikenal dekat dengan masyarakat saat mempin Mamuju dua periode.

“Yang paling mengesankan bagi saya, SDK itu tidak membeda-bedakan masyarakat. Masyarakat datang dengan sepatu, dengan dasi dilayani sama dengan yang datang pakai sarung, pakai sandal jepit,” kata H Mustari Pondanga.

Mustari menyakini, sifat yang dimiliki oleh SDK diwarisi oleh Sutinah Suhardi. Itu juga yang menjadi alasan mengapa keluarga besarnya menyatu mendukung pasangan nomor urut 1 Sutinah-Ado Mas’ud.

“Saya yakin, karena pribahasa mengatakan, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ia mengatakan, program pendidikan seperti pemberian beasiswa di masa SDK menjabat sebagai Bupati Mamuju juga adalah bagian yang dirindukan.

“Programnya itu terutama yang di pendidikan, karena saya mantan kepala sekolah, saya rasakan itu, anggaran pendidikan seperti SMP 2 yang saya pimpin dulu, luar biasa,” bebernya.

Hal senada yang disampaikan Asryad. Ia mengatakan di masa SDK, tak banyak jalur administrasi yang harus dilewati untuk mendapatkan bantuan sosial, seperti perbaikan rumah ibadah.

“Ada beberapa rumah ibadah tanpa melalui proposal, saya diberikan langsung. Saya ingat betul salah satu rumah ibadah di Kopeang saat itu saya diberikan langsung bantuan tanpa poposal,” kisah Arsyad.

Tak cukup sampai disitu, SDK dalam kenangan Arsyad adalah pemimpin yang tidak bertele-tele jika menyangkut hajat hidup orang banyak. Begitu dibutuhkan, segitu pula bantuan terealisasi.

“Pada saat saya ketua pemberdayaan desa-desa tertinggal, hanya Kabupaten Mamujun saat itu, dalam hal ini masih pak SDK yang bupatinya yang mengalokasikan dana langsung 60 juta kesetiap desa,” pungkasnya. (ilu/edo)

Check Also

Integrasi Kebijakan Fiskal : BKAD Se-Sulbar Bahas Penyelarasan KUA-PPAS dengan KEM-PPKF 2026

Mamuju, 8enam.com.-Pemprov Sulbar dalam hal ini Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Provinsi Sulawesi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *