Mamuju, 8enam.com.-Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbang Pol) Rahmat Sanusi menyebut bahwa indonesia merupakan bangsa yang penuh dengan keberagaman sosial. Namun apabila tidak di kelola dengan baik maka dapat menjadi potensi terjadinya konflik sosial.
Hal itu disampaikan Rahmat Sanusi dalam acara Sosialisasi Penanganan komflik sosial yang diselenggarakan oleh Bidang Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Provinsi Sulawesi Barat, Jum’at (7/12/2018).
Sosialisasi yang digelar di d’Maleo Hotel end Compention dihadiri Kepala Badan Kesbang pol Rahmat Sanusi, Kasrem 142 Tatag, Letkol Arh Muh Imran, Karo Ops Polda Sulbar, Kombes Pol Muh Nur Sucban, Kabag Duk Ops Binda Sulbar, Kolonel Inf. Arman Dahlan dan sejumlah Pimpinan dan pejabat Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Barat.
Dalam sambutannya Rahmat Sanusi menyampaikan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang penuh dengan keragaman sosial. Di satu sisi keragaman tersebut menjadi kekayaan bangsa, namun apabila tidak dikelola dengan baik maka dapat menjadi potensi terjadinya komflik sosial.
Oleh karena itu, lanjutnya,dengan mengedepankan upaya pencegahan konflik sosial, Undang-UndangNomor 7 Tahun 2012 mengamanatkan perlunya membangun koordinasi penanganan konflik sosial.
“Untuk mengkoordinasikan penanganan konflik sosial dimaksud, dibentukTim Terpadu (Timdu) Penanganan Konflik Sosial. Dengan terbentuknya Timdu Penanganan Konflik Sosial ini diharapkan adanya peningkatan efektifitas, kerterpaduan dan sinergi dalam pencegahan konflik, penghentian konflik dan pemulihan pasca konflik sosial,” ujarnya.
Lanjut dikatakannya, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2015 Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tingkat Provinsi Sulawesi Barat yang diketuai oleh Gubernur Sulawesi Barat sudah dibentuk.
“Begitu pula diharapkan kepada semua Kabupaten yang telah membentuk Timdu Penaganan konflik Sosial untuk memaksimalkan peran dan tanggung jawabnya, dalam rangka deteksi dini dan cegah dini terhadap potensi konflik yang dapat terjadi,apalagi pada tahun 2019 kita akan menghadapi momentum Pemilu dan Pilpres yang sangat memungkingkan terjadinya konflik sosial,” tutupnya. (edo)