Mamuju, 8enam.com.-HUT Sulbar yang ke 15 tahun, masih ada beberapa sektor yang masih perlu mendapat perhatian serius oleh Pemprov Sulbar. Salah satunya adalah sektor pendidikan, ekonomi dan sektor pelayanan birokrasi
Hal itu dikatakan Syamsul Samad usai rapat paripurna istimewa Anggota DPRD Sulbar dalam rangka hari jadi Sulbar yang ke 15 tahun 2019 yang berlangsung diruang rapat paripurna gedung DPRD Sulbar minggu (22/9/2019).
“Pertama saya ucapkan selamat Hut Sulbar yang ke 15, ya kita harus sadar bahwa setiap momentum perayaan hari jadi itu yang paling penting adalah kita menarik hikmah dan pesan spirit baru dari setiap momentum itu. Nah kalu saya berlari bersama itu jauh lebih baik, kalau kita berlari meskipun jauh, meskipun marathon kalau kita akan sendiri itu akan terasa berat. Tapi kalau kita berame-rame berlari bersama, itu akan terasa ringan,” kata Syamsul Samad.
Dia katakan jauh lebih bagus kalau kedepan itu bisa bersama-sama jangan ada satu yang berlari yang lain tidak berlari itu akan terasa berat.
Yang kedua menurutnya, kita harus jujur mengakui bahwa dari berbagai data yang dikeluarkan oleh pihak-pihak independent, bahwa dari sektor pendidikan, dari ekonomi dan lain-lain itu. Mungkin bagus, tapi sesungguhnya tertinggal dari provinsi-provinsi lain. Karena itu harus bergerak bersama-sama untuk memperbaiki.
“Jangan kita terlena, jangan kita merasa besar seperti katak dalam tempurung, tapi kita harus keluar agar kita sadar bahwa ternyata kita belum ada apa-apanya,” ujarnya.
Selain pendidikan dan ekonomi yang harus diperbaiki kata Syamsul Samad adalah birokrasi. Birokrasi agar menjadi birokrasi yang betul-betul melayani menjadikan jabatan sebagai fungsi, bukan sebagai status.
“Jadi apapun posisinya birokrasi kita itu tetap bisa berfungsi maksimal, bukan dijadikan gaya-gayaan, dijadikan jabatan sebagai gaya-gayaan tetapi dia sebagai fungsi,” tuturnya.
“Jadi sektor yang paling perlu kita benahi adalah, sektor pendidikan karena berefek langsung kepada kesejahteraan rakyat, ya tentu infrastruktur kita masi perlu juga dibenahi,” sambungnya.
Ditanya soal tagis gubernur dalam membacakan sambutannya, Syamsul Samad menjawab, yang pasti bahwa harus ditanggapi positif setiap peristiwa, bahwa pak gubernur itu dalam sambutannya menangis, mungkin ada sesuatu yang dirasakan sebagai sebuah keberhasilan sehingga ekspresi itu lahir atau ada kesedihan yang luar biasa, kita Nda tau itu hanya pak gubernur yang tau. (edo)