Mamuju, 8enam.com.-Dari hasil perbaikan data rumah rusak akibat gempa bumi oleh tim asesmen Pemerintah Kabupaten Mamuju, sejumlah data berubah bahkan berkurang. Hal itu disampaikan oleh Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi, Senin (2/8/2021).
Sutinah menjelaskan, dari data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 9719 data rumah rusak dalam tiga kategori, yaitu ringan, sedang dan berat. Setelah dilakukan asesmen oleh tim, berkurang menjadi 9656.
Adapun rinciannya. Rumah dengan kategori rusak berat, dari data BNPB sebayak 1501 menjadi 991. Rumah rusak kategori sedang dari 3487 menjadi 2341 dan rumah kategori rusak ringan dari 4731 naik menjadi 4995.
Tak hanya itu, kata Sutinah, tim asesmen juga menemukan rumah yang tidak rusak (TR) sebanyak 299 serta data eror sebanyak 1030.
“Eror ini macam-macam ada yang tidak ditemukan alamatnya, ada yang tidak temukan orangnya, ada juga rumah yang tidak mau di asesmen,” katanya.
Sutinah mengaku, pihaknya segera mengirim data tersebut ke pemerintah desa dan kelurahan untuk diumumkan ke masyarakat. Tahapan ini merupakan proses uji publik yang dilakukan selama 14 hari.
“Uji publiknya mudah-mudahan tidak ada masalah dan kalaupun ada yang keberatan atau ada masukan dari masyarakat ataupun yang menerima manfaat bantuan ini nanti, kita tunggu selama 14 dari sekarang,” jelasnya.
Pada proses uji publik diharapkan kepada pemerintah desa dan kelurahan agar semaksimal mungkin menyebarkan informasi hasil asesmen tersebut kepada masyarakat. Pemkab Mamuju juga akan membuka posko di Rumah Jabatan Wakil Bupati Mamuju di Jalan Ahmad Kirang.
“Dan teman-teman Humas juga nanti akan umumkan melalui website resmi Pemkab Mamuju, media sosial resmi Pemkab Mamuju,” tuturnya. (Lr/edo)