Mateng, 8enam.com.-Guru memiliki peranan strategis, karena dia adalah barisan terdepan didalam mencerdaskan kehidupan bangsa disamping pemerintah dan masyarakat lain yang juga turut mendukung.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Kabupaten Mamuju Tengah, H. Muh. Amin Jasa saat Pelantikan dan pengambilan sumpah janji jabatan fungsional pengawas dan kepala sekolah lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju Tengah (Mateng), Kamis (12/4/2018).
“Hari ini kita maju selangkah lagi memperbaiki kualitas mutu pendidikan kita, karena pendidikan itu sangat strategis didalam mengantarkan masyarakat kita untuk menuju masyarakat yang maju dan mandiri,” ujar Wakil Bupati.
Amin Jasa katakan, Pemerintah tidak akan berhenti untuk selalu melakukan perubahan dan upaya-upaya dalam rangka menuju pencerdasan masyarakat khususnya anak didik. Tetapi secara tekhnis, guru punya tanggung jawab yang sangat menentukan generasi penerus.
Menurutnya, Kepala sekolah itu adalah tugas tambahan, jadi Kepala Sekolah bukan jabatan struktural. Jadi sebenarnya, jika seorang Kepala Sekolah diturunkan menjadi guru bantu, maka dalam konsideran SK itu berbunyi dicabut dari tugas tambahanya dan kembali diangkat menjadi guru kelas. Karena dia tugas tambahan, maka kepala sekolah itu masih punya jam wajib untuk mengajar.
“Oleh sebab itu, kalau diangkat menjadi kepala sekolah maka diharapkan agar bertindak sebagai manajer dan mengatur jalanya proses belajar mengajar yang baik di sekolah itu, sehingga dari tahun ketahun bisa menghasilkan keluaran yang berkualitas,” harapnya.
Dia tegaskan, tidak perlu berbangga kalau anak didik itu lolos tampa tes masuk perguruan tinggi, tetapi yang perlu berbangga ketika anak itu mampu bersaing melalui tes dan bisa lolos masuk perguruan tinggi. Itu artinga kualitas mutu pendidikan itu sudah bisa bersaing.
Lanjut dikatakan, Kepala Sekolah SD dan SMP adalah dua lembaga pendidikan itu masuk kategori pendidikan dasar, oleh sebab itu peran kepala sekolah sangat menentukan peningkatan kualitas dan mutu pendidikan kejenjang yang lebih tinggi lagi. Karena SD dan SMP itu jenjang pendidikan dasa.
“Kalau dasarnya bagus, maka selanjutnya akan bagus juga. Ibaratnya bangunan, kalau pondasinya kuat, maka bangunan itu akan ikut kokoh dan kuat. Sama dengan pendidikan, kalau dasarnya anak-anak itu bagus, maka itu akan dibawa sampai menginjak lulusan perguruan tinggi nanti, karena membangun pendidikan itu tidak sama dengan membangun bangunan yang sifatnya monumental. Proses pendidikan itu panjang, sampai 25 tahun baru dilihat hasilnya,” ungkapnya. (Ra)