Jumat , Juni 20 2025
Home / Daerah / Gubernur Sulbar Berharap Penyaluran Bantuan Sosial Tepat Sasaran

Gubernur Sulbar Berharap Penyaluran Bantuan Sosial Tepat Sasaran

Mamuju, 8enam.com.-Penyaluran bantuan sosial diharapkan tepat sasaran. Hal itu disampaikan oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar usai menyaksikan pelaksanaan video conference dalam rangka Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara Polri dengan Kemensos tentang bantuan pengamanan dan Penegakan Hukum pada pelaksanaan penyaluran bantuan sosial yang berlangsung di ruang video conference Polda Sulbar, Jumat (10/1/2019(.

Gubernur Sulbar menyampaikan, bahwa penandantanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan antara Kemensos dan Kapolri, disaksikan dari komisi VIII DPR RI, memperjelas bahwa penyaluran bantuan sosial itu terkordinasi dan terencana, tersalurkan dengan tepat sasaran .

Lanjutnya, dalam MoU tersebut, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi akan dilakukan pemantauan oleh pihak kepolisian. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi kecemburuan dalam pendataan penerima.

“Kecemburuan itu bisa menimbulkan konflik, apalagi kalau dalam penerimaannya ada unsur nepotisme. Unsur nepotisme yang dimaksudkan seperti pendataan keluarga, dimana keluarga yang seharusnya dapat tapi tidak terdata, justru sebaliknya keluarga yang sudah mampu masuk dalam pendataan. Itu yang diharapkan tidak terjadi lagi dengan adanya kerjasama yang dilakukan oleh Kemensos dan pihak kepolisian,” sebut Ali Baal.

Selain itu, sambungnya, diharapkan penyaluran bantuan sosial kedepan betul-betul tepat sasaran sehingga masyarakat bisa menikmati dengan baik. Untuk itulah, dibentuk tim yang melibatkan instansi lain seperti kepolisian, sehingga penyaluran bisa lebih dan transparan. Ini juga memperjelas bahwa dalam penyaluran bantuan sosial sama sekali tidak ada unsur politis.

“Perencanaan sudah ada dan sudah terjadwal. Hanya saja, penyalurananya dari tahun ke tahun diharapkan lebih baik dan tepat sasaran. Karena di lapangan terkadang kisruh. Inilah yang betul-betul perlu dilakukan pengawasan. Itulah sebabnya, kita harapkan dalam pendataan, dari Kemensos melakukan evaluasi dan update data setiap tahunnya, jangan sampai orang tadinya masuk kategori miskin, akan tetapi sudah mampu masih masuk dalam pendataan,” tandasnya.

Sementara Kapolda Sulbar, Brigjen Pol. Baharuddin Djafar menyampaikan bahwa penyaluran bantuan tidak ada kaitannya dengan unsur politis.

“Kalau didalamnya ada unsur itu, bawaslu yang melihatnya, kami dari kepolisian hanya mengamankan dan memastikan bahwa program ini tepat sasaran. Dalam video conference tadi hadir dari DPR RI memastikan bahwa kerjasama ini murni tidak ada nuansa politis. Kalau memang terbukti ada pelanggaran, ya akan diproses,” tegas Baharuddin Djafar. (wawan)

Check Also

Kepala BI Sulbar Sebut, Sektor Pertanian dan Perkebunan Kontributor Utama Penggerak Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Barat

Mamuju, 8enam.com.-Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Barat menggelar obrolan santai BI bareng media (OSBIM), …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *