Mateng, 8enam.com.-Desa Topoyo Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Provinsi Sulbar dipilih menjadi percontohan Desa Bersih Narkoba (Bersinar).
Terpilihnya Desa Topoyo sebagai percontohan Desa Bersinar ditandai dengan pemukulan gendang sebagai tanda pencanangan Desa Topoyo sebagai Desa Bersinar dan penyerahan piagam penghargaan yang diserahkan oleh Wakil Bupati Mateng, H. Muh. Amin Jasa kepada Kepala Desa Topoyo, Masri.
Penyerahan piagam penghargaan dan pemukulan gendang sebagai tanda pencanangan Desa Topoyo sebagai Desa Bersinar berlangsung di Pendopo Rujab Bupati Mateng, Jum’at (7/12/2018) yang dirangkaikan dengan pelantikan relawan anti narkoba, penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkab Mateng dengan BNNP Sulbar tentang pelaksanaan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Kepada laman ini, Kepala BNNP Sulbar, Brigjen Pol Fery Abraham mengatakan, indikator dipilihnya desa menjadi percontohan Desa Bersinar adalah yang pertama kemauan dari aparat desa. Kalau tidak ada kemauan, tidak bisa desa itu ditunjuk sebagai percontohan Desa Bersinar.
Kedua lanjutnya, ada penunjukan yang berikan dari hasil penyelidikan kita. Karena sebelumnya kita cari tahu di desa mana yang paling tepat untuk dijadikan Desa Bersinar.
Artinya di Desa Topoyo tidak zero penyalahgunaan narkoba, tapi harus kita hilangkan.
Ketiga tentunya kesedian dari aparat desa. Nah Kepala Desa Topoyo bersedia desanya dijadikan percontohan Desa Bersinar.
Kedeoan tentu akan dilakukan evaluasi, kalau misalnya Desa Topoyo sudah betul-betul zero dari penyalahgunaan narkoba, pindah lagi ke desa yang lain sesuai hasil penyelidikan.
Terpisah, Kepala Desa Topoyo, Masri mengatakan, dengan dipilihnya Desa Topoyo sebagai percontohan Desa Bersinar, kedepan pihaknya akan terus melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat dan bekerja semaksimal mungkin agar Desa Topoyo zero dari penyalahgunaan narkoba.
“Topoyo ini merupakan sentral dan segi tiga emas, barang terlarang seperti narkoba bisa masuk dari segala penjuru. Nah dengan kondisi itu, tentu kami sebagai relawan akan menjalin kerjasama dengan semua stakeholder baik masyarakat, tokoh masyarakat, pemerintah dan petugas dari kepolisian untuk mencegah masuk dan beredarnya barang haram tersebut di Desa Topoyo,” ujar Masri.
“Ini adalah sebuah amanah yang sangat luar biasa. Olehnya itu, sekali lagi kami katakan bahwa kami akan berusaha semaksimal mungkin agar Desa Topoyo zero dari penyalahgunaan narkoba,” tambahnya. (one)