8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mateng, 8enam.com.-Aksi unjuk rasa ratusan petani kelapa sawit di PT Trinity Palmas Plantations (TPP), di Desa Tabolang Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) sempat ricuh.
Kedatangan ratusan petani sawit itu untuk mempertanyakan kepada pihak perusahaan soal harga Tandang Buah Segar (TBS) dan apa alasan PKS membeli TBS tidak sesuai dengan yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan.
Dari pantauan laman ini, kericuhan berawal saat massa aksi mempertanyakan harga TBS yang dijawab oleh perwakilan perusahaan, bahwa sampai saat ini pihaknya tidak tahu berapa harga TBS.
Penjelasan tersebut menyulut emosi massa aksi dengan berteriak “Tidak masuk akal kalau perusahaan tidak mengetahui harga yang ditetapkan oleh pemerintah”.
Suasana pun mulai memanas dan nyaris terjadi adu jotos dengan pihak scurity perusahaan. Tapi berkat kesigapan Polisi dari Polres Mateng, aksi ricuh yang nyaris adu jotos tersebut bisa diredam.
Saat menemui massa aksi, Manajer PT TPP, Charles menyampaikan, pihaknya akan menyurat ke Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, untuk menyampaikan alasan kenapa belum mengikuti hasil penetapan harga TBS.
“Kami akan menyurat ke Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar untuk menjelaskan alasan kenapa kami belum bisa mengikuti keputusan penetapan harga,” kata Carles.
Sementara itu korlap aksi, Irfan saat ditemui usai Unras menuturkan, dari hasil pertemuan dengan pihak perusahaan bahwa pihak perusahaan akan menyurat ke Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar terkait alasan dari Rp 2,475.932 itu tidak bisa diikuti, dengan beberapa pertimbangan mereka.
“Kami beri waktu untuk memberikan surat terkait apa alasan tidak bisa mengikuti harga yang sudah ditetapkan, untuk disampaikan ke Dinas Perkebunan Provinsi,” kata Irfan. (Amr)
