8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.-Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) melaksanakan kegiatan pembinaan dan penyelenggaraan LLAJ pada Rabu (3/12).
Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman teknis dan kemampuan operasional aparatur di lapangan.
Kegiatan peningkatan kapasitas ini selaras dengan misi utama Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (SDK–JSM) dalam membangun SDM yang unggul dan berkarakter, khususnya dalam pelayanan publik sektor transportasi.
Kepala Dinas Perhubungan Sulbar, Amir A. Dado, menegaskan bahwa peningkatan kapasitas aparatur adalah kebutuhan mendesak untuk menjawab dinamika dan tantangan perubahan di sektor transportasi modern.
Ia menekankan bahwa penguatan pemahaman teknis menjadi kunci, mulai dari rekayasa lalu lintas, pengelolaan angkutan jalan, hingga penerapan regulasi yang konsisten di lapangan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para peserta dapat memperbarui wawasan serta meningkatkan kompetensi dalam memberikan pelayanan transportasi yang aman, tertib, dan berkelanjutan,” ujar Amir A. Dado.
Selain itu, Amir juga menyoroti pentingnya koordinasi antarinstansi, pemanfaatan teknologi, serta konsistensi pengawasan guna mewujudkan sistem transportasi yang lebih baik di Sulbar.
Momentum Samakan Persepsi dan Standar Pelayanan
Kabid LLAJ Dishub Sulbar, Akbar Atjo, menambahkan bahwa kegiatan pembinaan ini merupakan momentum vital untuk menyamakan persepsi dan memperkuat kemampuan teknis para petugas yang berhadapan langsung dengan masyarakat.
“Pembinaan seperti ini sangat dibutuhkan agar aparatur mampu menerapkan standar pelayanan maksimal, khususnya dalam manajemen rekayasa lalu lintas dan pengawasan angkutan jalan,” jelasnya.
Akbar Atjo berharap agar seluruh peserta dapat segera mengimplementasikan materi yang diperoleh, baik dalam penyusunan perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari.
Ia menutup dengan penekanan bahwa kolaborasi yang solid dengan kepolisian, pemerintah kabupaten/kota, serta partisipasi aktif masyarakat dinilai menjadi faktor penentu dalam mewujudkan lalu lintas yang aman dan tertib di seluruh Sulawesi Barat. (Rls)
