Mamuju, 8enam.com.-Volume pekerjaan Proyek pembangunan pagar Puskesmas Botteng Desa Botteng Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju Sulbar, yang tertera dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) hanya 25 meter, namun setelah pekerjaan mencapai 90 persen, Malah pelaksana pekerjaan di sarankan menambah volume pekerjaan sampai 75 meter.
Proyek pembangunan pagar Puskesmas Botteng tersebut, berasal dari dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamuju selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), pemenang tender proyek tersebut CV. Palapa, dan sebagai consultan perencanaan adalah CV. Armyl Engineerring Konsultan Design, Planning, Management, Supervisi Consultan.
Erling saat dikonfirmasi 8enam.com Minggu (26/10/2017) menuturkan, Pekerjaan tersebut, di berikan oleh Masdar, Direktur CV. Palapa kepada dirinya untuk melaksanakan pekerjaan dengan meminta fee 25 Persen, berdasarkan pagu anggaran yang tertuang dalam kontrak Surat Perintah Kerja (SPK) yang dibuat oleh Pejabat Pelaksana Tehnis Kegiatan (PPTK) melalui pihak Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
Dia menduga, ada permainan kolaborasi segitiga konsultan perencana, konsultan pengawas dan pihak pemilik perusahaan terhadap pelaksana pekerjaan. Hal itu di karenakan, pekerjaan sudah rampung 90 persen, malah di bobot 65 persen. bahkan sesuai dengan gambar rencana, volume pekerjaan tersebut hanya 25 meter. Tapi malah di suruh menambah volume pekerjaan menjadi 75 meter.
“Pekerjaan ini saya dapatkan dari Masdar, dan saya dimintai uang Rp50 juta dalam bentuk fee tanda serah terima pekerjaan, dan saya sudah berikan uang Rp 50 juta dibuktikan dengan kwitansi,” ujar Erling.
“Setelah keluar kontraknya saya mulai melaksanakan pekerjaan berdasarkan gambar dena lokasi yang dibuat oleh konsultan perencana berdasarkan petunjuk pejabat pelaksana tekninis kegiatan,” kata Erling menambahkan.
Dengan kejadian itu, Erling merasa dirugikan akibat ulah pemilik perusahaan Direktur CV. Palapa dan konsultan perencana yang diduga ada persekonkolan dengan merubah-rubah gambar kerja sementara progres pekerjaan sudah mencapai 90 persen.
“Saya merasa ditipu, kenapa pekerjaan sudah selesai tiba-tiba konsultan pengawas hanya menbobot 65 persen, dan menyarankan untuk menambah volume pekerjaan, sementara pada pemberian gambar yang dibuat konsultan perencana sudah saya selesaikan,” ungkapnya.
Dia jelaskanya, dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) ada perubahan, padahal titik nol pada saat dirinya memulai pekerjaan itu atas petunjuk teknis juga. Seperti yang ada digambar kerja, desain gambarnya ini jelas menujukkan hanya 25 meter saja, tapi kenapa selesai di kerjakan 25 meter kok mau ditambah volume sampai 75 meter kata konsultan pengawas.
“Yang jelas saya sudah selesaikan pekerjaan sesuai gambar yang diberikan pihak perusahaan selaku Subkon CV. Palapa. Kalau memang ada perubahan di RAB, kenapa tidak dikoordinasikan, kenapa gambar kerja tidak diperlihatkan kepada saya,” tutur Erling
Menanggapi hal tersebut, Paris konsultan pengawas saat di hubungi via telpon belum lama ini mengatakan, volume pekerjaan belum selesai masi kurang 75 meter. Dia katakan jangan berpatokan pada gambar, karena bukan gambar yang di bayarkan, yang dibayar kontrak RAB karena disitu ada penawaran yan dibeli oleh pihak rekanan. (edo)