Mamuju, 8enam.com.-Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kembali menegaskan komitmennya dalam mencegah kanker serviks, salah satu penyakit paling mematikan bagi perempuan.
Melalui data skrining Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) tahun 2025, Dinas Kesehatan Sulbar mencatat bahwa dari 487 peserta skrining, 97,95% dinyatakan negatif, sementara 7 orang (1,44%) positif kanker serviks dan 3 orang (0,62%) dicurigai kanker.
Data ini menjadi bukti konkret atas urgensi program pencegahan dini, salah satunya melalui pemberian imunisasi Human Papilloma Virus (HPV).
Imunisasi ini telah dimulai sejak 2023 dan kembali digencarkan dalam rangkaian Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada Agustus 2025.
Program ini menyasar anak perempuan kelas 5 SD/sederajat (usia 11 tahun), serta imunisasi kejar bagi siswi kelas 6 SD dan remaja putri kelas 9 SMP/sederajat yang belum pernah menerima vaksin HPV.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menekankan bahwa imunisasi HPV adalah investasi kesehatan jangka panjang.
“Dengan melindungi anak-anak perempuan sejak dini, kita sedang mencegah salah satu penyakit mematikan pada perempuan di masa depan,” ujarnya.
Vaksin HPV ini diberikan secara gratis sesuai program nasional dan dinilai aman serta efektif oleh WHO dan para ahli kesehatan.
Pelaksanaan imunisasi ini tersebar di berbagai fasilitas, mulai dari sekolah, puskesmas, hingga posyandu.
Program ini sejalan dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar untuk mewujudkan SDM unggul dan berkarakter.
“Melalui Quick Wins Sulbar Sehat, Dinas Kesehatan Sulbar telah memformulasikan 9 indikator percepatan menuju masyarakat sehat, salah satunya melalui pencegahan kanker serviks,” tambah dr. Nursyamsi.
Dengan dukungan orang tua dan seluruh elemen masyarakat, diharapkan cakupan imunisasi HPV di Sulbar terus meningkat, memastikan generasi muda dapat tumbuh sehat, produktif, dan berkualitas. (Rls)