Mamuju Utara, 8enam.com.-Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 16 Juli 2021 di Mamuju Utara, Sulawesi Barat mengangkat tema “Tips dan Trik Terhindar dari Penipuan Online”.
Kegiatan ini dihadiri 1083 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari wirausahawan, Hendro Prastio; pemengaruh, Sri Rahma Dani; dosen dan peneliti, Hartono Tasir Irwanto; serta praktisi hukum sekaligus pembuat konten, Muhammad Albar. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Septy Wulandari selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital”.
Hendro Prastio yang membawakan materi “Tips Memilih Dompet Digital yang Aman”. Hendro membeberkan manfaat dompet digital, di antaranya bisa transaksi kapan dan dimana saja, serta banyak promo. Namun, ada juga kekurangannya, seperti keterbatasan merchant dan tidak bisa diuangkan.
“Tips aman bertransaksi dengan dompet digital maupun m-banking, di antaranya perkuat kata sandi, rahasiakan OTP, cek riwayat transaksi, monitor saldo, pakai antivirus, dan simpan bukti transaksi,” pesan dia.
Sri Rahma Dani menyampaikan materi berjudul “E-Transaction: Etika dan Peraturan Transaksi di Digital”. Rahma menyampaikan, beberapa alasan orang memilih internet dalam bertransaksi, di antaranya lebih efektif dan efisien, tak harus punya toko fisik yang beroperasi 24/7, potensi pasar lebih luas, serta modal lebih ringan. Namun, tetap ada aturan dan etika yang harus dipatuhi oleh penjual dan pembeli.
“Apabila dirugikan, kita dapat melaporkan kepada YLKI dan BPKN, bisa juga lapor melalui layanan www.kominfo.go.id,” terangnya.
Hartono Tasir Irwanto membawakan materi “Budaya Digital: Etika Pelayanan dalam Berbisnis Digital”. Menurut dia, pelayanan digital punya karakteristik inklusif, horizontal, dan sharing economy. Indikatornya, yaitu ketika daring bertemu luring, gaya bertemu substansi, mesin-ke-mesin bertemu manusia-ke-manusia.
“Ada empat kerangka dalam pelayanan digital: apa yang harus dikurangi, apa yang harus ditambahkan, apa yang harus dihilangkan, dan apa yang harus diciptakan,” jelasnya.
Muhammad Albar menyampaikan materi “Keamanan Digital: Tips and Trick Menghindari Penipuan Digital”. Albar mengingatkan tentang pentingnya membedakan keinginan dan kebutuhan agar tidak terjebak perilaku konsumtif.
“Penipuan digital bisa kita hindari. Yang lebih parah dari penipuan adalah kebiasaan belanja yang tidak rasional. Bukan membeli karena kebutuhan, tapi karena keinginan semata,” katanya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah seorang peserta, Dahlini Dahlan, bertanya tentang tips berhemat di tengah kemudahan berbelanja dengan dompet digital. Hendro menanggapi, agar tidak boros, seseorang harus bisa membedakan antara kebutuhan pokok dengan kebutuhan tambahan. “Menurut saya, dalam kondisi pandemi ini, lebih baik alokasikan di kebutuhan pokok,” imbuh dia. Dalam webinar tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (***)