
Mamuju, 8enam.com.-Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat memperkuat komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah dengan berpartisipasi aktif dalam penyusunan Roadmap Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025–2027.
Kegiatan yang digagas oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Barat ini berlangsung di D’Maleo Hotel & Convention Center Mamuju, Kamis, 23 Oktober 2025, dan dibuka oleh Pelaksana Harian (Plh.) Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Junda Maulana.
Instrument Kebijakan Ekonomi Makro
Roadmap ini dirancang sebagai panduan lintas sektor untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung visi kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga: “Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera.”
Perencana Ahli Muda Bapperida Sulbar, Musrifah Hamzah, menjelaskan bahwa dokumen ini merupakan instrumen implementatif kebijakan ekonomi makro daerah yang memperkuat arah pembangunan berkelanjutan.
“Bapperida terus melakukan pendampingan melalui asistensi terhadap program perangkat daerah yang mendukung pengendalian inflasi. Kami memastikan setiap program OPD sejalan dengan arah pembangunan ekonomi daerah, khususnya misi pertama dalam Panca Daya, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Musrifah.
Bapperida telah melakukan pemetaan dan verifikasi data program-program inflasi dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menghasilkan roadmap yang terintegrasi dan berbasis data akurat.
Integrasi Ketahanan Pangan dan Inflasi
Selain roadmap inflasi, Bapperida juga tengah merumuskan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal (RAD PGBPSDL) 2025–2029.
“Kedua dokumen ini saling melengkapi dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan daerah,” tambah Musrifah.
Sementara itu, Plh. Sekda Sulbar, Junda Maulana, yang juga Kepala Bapperida, menegaskan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) harus menjadi garda terdepan.
“Perlu perencanaan yang matang, pelaksanaan yang tepat sasaran, serta sinergi lintas sektor dan dukungan anggaran yang memadai. Apa yang sudah baik akan kita lanjutkan, dan yang belum optimal akan kita rumuskan kembali,” tegas Junda.
Meskipun inflasi Sulbar saat ini berhasil ditekan hingga 1,40 persen, BI menekankan bahwa tantangan pasokan dan distribusi tetap menjadi perhatian. Strategi 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif) akan menjadi pilar utama roadmap baru yang ditargetkan rampung November 2025. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat