Selasa , Oktober 14 2025
Home / Daerah / Bapperida Sulbar-PAIR Kolaborasi Riset Kelas Dunia: Tiga Proyek Sains Siap Dongkrak Ekonomi Sirkular dan Atasi Krisis Iklim Pesisir

Bapperida Sulbar-PAIR Kolaborasi Riset Kelas Dunia: Tiga Proyek Sains Siap Dongkrak Ekonomi Sirkular dan Atasi Krisis Iklim Pesisir


Mamuju, 8enam.com.-Upaya memperkuat pembangunan daerah berbasis sains dan teknologi di Sulawesi Barat (Sulbar) memasuki babak baru. Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar, Darwis Damir, menerima kunjungan Delegasi Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) di ruang rapat RPJMD, Kamis (9/10/2025).

Kunjungan yang dipimpin oleh Dr. Eugene Sebastian, Direktur Program PAIR, bertujuan untuk memperkuat kolaborasi riset antara akademisi Indonesia dan Australia, memastikan penelitian yang dihasilkan bersifat aplikatif dan berdampak pada kebijakan pembangunan.

Riset Tematik Sejalan Visi Gubernur SDK

Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan PAIR ini sudah lama direncanakan dan sejalan dengan Visi dan Misi Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga yang termaktub dalam RPJMD 2025–2029.

Darwis Damir menambahkan bahwa program PAIR tematik ini secara spesifik mendukung Panca Daya Pemerintah Provinsi Sulbar, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.

“PAIR tidak hanya menghasilkan penelitian akademis, tetapi juga memastikan hasilnya berdampak langsung bagi masyarakat melalui penerapan sains dan teknologi,” ujar Darwis.

Tiga Fokus Utama Penelitian di Sulbar

Dr. Eugene Sebastian menegaskan bahwa fokus riset PAIR di Sulawesi diarahkan pada isu perubahan iklim dan masyarakat pesisir. Secara spesifik, terdapat tiga fokus penelitian utama yang akan dilaksanakan di Sulbar:

Solusi Ekonomi Sirkular: Untuk meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas budidaya serta pengolahan rumput laut.

Emisi Net Zero: Studi mengenai fasilitas kesehatan, khususnya di wilayah pesisir.

Krisis Iklim dan Kesehatan: Penelitian mengenai dampaknya pada masyarakat pesisir.

Direktur Program PAIR Indonesia, Hasnawati Saleh, menambahkan bahwa penelitian ini akan menjadi ruang bermitra untuk menghadirkan solusi dan rekomendasi kebijakan yang konkret, dengan prioritas utama pada kesejahteraan masyarakat lokal.

Program PAIR beroperasi dengan prinsip place-based research, melibatkan 6 provinsi, 24 mitra strategis, 19 universitas, dan 95 peneliti lintas disiplin ilmu, termasuk partisipasi dari Ketua LPPM Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) dan Universitas Hasanuddin (Unhas). (Rls)

Check Also

Bau Tak Sedap di Tobadak Disorot, DLH Sulbar Turun Tangan, Dorong Pengelolaan Sampah Terpadu di Mamuju Tengah

Mateng, 8enam.com.-Tumpukan sampah di bahu jalan poros Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, yang menimbulkan bau tidak …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *