Mateng, 8enam.com.-Untuk pertama kalinya, kegiatan Pekan Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa (P3GTM) di laksanakan di luar Kabupaten Mamasa. Dan Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) menjadi tempat dilaksanakanya kegiatan Lima tahunan tersebut.
Ditemui usai acara penutupan P3GTM yang di gelar di Gereja GTM Tobadak, Kecamatan Tobadak Kabupaten Mateng, Sabtu (7/7/2018) malam, Pengurus Pusat Sinode Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa (PPGTM) Sulbar, Orzan Soleman menuturkan, Karena ini baru pertama kalinya dilaksanakan diluar Kabupaten Mamasa, yang menjadi pertanyaa dari pengurus Sinode, apakah kegiatan ini bisa seperti 9 kegiatan sebelumnya. Karena 9 kegiatan sebelumnya berjalan dengan baik.
Dan ternyata kata Orzan, pelaksanaan P3GTM di Kabupaten Mamuju Tengah ini dengan jumlah peserta terbanyak, 63 klasis (kontingen) dengan jumlah prserta lebih 10 ribu orang dan berjalan sukses dan aman.
“Ini kan jumlah peserta yang luar biasa, dan Mamuju Tengah ini siap untuk melaksanakan ini,” ujarnya.
Dia katakan, Teman-teman di Mamuju Tengah kan belum faham tentang bagaimana P3GTM, sebanyak apa massa yang akan datang. Dan ternyata semua bisa terlaksana dengan baik. Menurutnha ini berkat dukungan dari masyarakat dan pemerintah Kabupaten Mateng.
“Jadi kesan kami, ini hal yang luar biasa terjadi diluar Kabupaten Mamasa. Dan selama kegiatan P3GTM ke X dilaksanakan di Kabupaten Mateng, sama sekali tidak ada gesekan-gesekan atau perselisihan-perselisihan seperti kegiatan sebelumnya,” ucapnya.
“Kalau ada riak-riak dilapangan, selesai di lapangan tidak sampai ke pengurus atau panitia. Itulah yang kami apresiasi dan ini sangat luar biasa. Ada kemajuan dari kegiatan sebelumnya,” sambung Orzan.
Orzan menuturkan, Tentu banyak hal-hal positif yang didapat di sini, seperti partisipasi masyarakat, mereka terlibat langsung mulai dari desa sekitar, bahkan non kristen pun sangat berperan misalnya, panitia membutuhkan penginapan dirumah-rumah, sementara rumah-rumah umat ktisten sangat terbatas, sehingga menggunakan rumah-rumah umat muslim. Kesan ini yang tidak didapatkan di Mamasa.
“Hal-hal positif yang lain seperti tidak terjadinya gesekan-gesekan, penanganan yang cukup baik dari aparat keamanan serta partisipasi dari masyarakat terlebih lagi dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Mateng akan dijadikan contoh dalam kegiatan P3GTM ke XI yang dilaksanakan di Klasis Salutambung Kabupaten Mamasa agar lebih baik lagi,” ungkapnya. (Ra)