Mateng, 8enam.com.-Untuk mengatasi permasalahan gizi di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mateng gelar sosialisasi Gerakan Masyarakat Sadar Gizi (Germas Darzi), Senin (13/5/2019).
Dihadapan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Mateng, Setya Bero mengatakan, untuk mengatasi permasalahan gizi di Kabupaten Matemg, pihaknya akan melakukan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi yang didalamnya ada pembentukan kampung gizi.
“Didalamnya kita akan melakukan revitalisasi Posyandu, karena Posyandu kita seperti benang yang tidak bisa ditegakkan. Orang yang datang ke Posyandu itu atau Balita yang datang ke Posyandu itu 0-1 tahun saja yang mau dilayani imunisasi saja. Kalau imunisasinya sudah lengkap, tidak butuh lagi gizi. Ini adalah kondisi yang butuh perhatian kita semua dari insan kesehatan. Untuk merubah itu, makanya kita melakukan revitalisasi Posyandu dengan berbagai model,” ujar Setya Bero.
Untuk di kampung gizi Kata Setya Bero, juga akan dirubah, dulu kalau kelas ibu hamil sudah ada, nanti akan coba kelas ibu hamil itu melibatkan suaminya dalam kelas ibu hamil itu, agar suaminya tahu apa kebutuhan istrinya saat hamil.
Selain itu, Setya Bero juga sampaikan masalah gizi adalah isu strategis kesehatan, seperti diketahui kasus Stunting di Sulbar menduduki posisi kedua nasional setelah NTT.
“Olehnya itu, dalam kesempatan apapun insan kesehatan perlu mensosialisasikan tentang Germas Darzi ini. Tugas dari kita sekalian bagaimana mengubah Mamuju Tengah dan Sulbar pada umumnya agar Stunting ini bergeser dari Sulbar,” ungkapnya.
“Begitu juga dengan gizi buruknya, Sulbar masuk dalam 5 besar nasional. Gizi kurang masuk dalam 10 besar nasional. Jadi ini adalah merupakan perhatian kita, walaupun stunting kita berada pada target nasional tahun 2019 yakni 28. Sementara Mamuju Tengah berada pada posisi 23,8 sedangkan 4 kabupaten yang ada du Sulbar berada diatas nasional semua,” sambungnya.
Meskipun demikian lanjutnya, Stunting akan dijadikan Lokus ditahun 2020 yang menjadi isu strategis yang harus dikerjakan oleh Dinas Kesehatan. (ach/one)