Arsal Sebut Masih Ada Bantuan Ternak Sapi Yang Tidak Tepat Sasaran

Mateng, 8enam.com.-Agar bantuan sapi yang diberikan ke masyarakat tepat sasaran, harus dicek secara kontinyu. Jika tidak, maka bisa jadi setelah dua bulan sapi itu berubah menjadi sepeda motor.

“Saya meyakini bahwa masih banyak bantuan-bantuan sapi yang tidak tepat sasaran, karena pengalaman kami sebelum Mamuju Tengah ini mekar, kita melakukan kroscek kelapangan. Kami temukan ada masyarakat setelah diberikan bantuan, tiga bulan kemudian dijual pakai beli motor, ada juga pakai beli atap rumah. Nah ini tidak tepat sasaran. Kenapa, karena orang yang diberikan sapi itu tidak mampu mengelola sapi itu dengan baik,” kata Ketua DPRD Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), H. Arsal Aras saat menghadiri promosi hasil peternakan yang digelar oleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Mateng di halaman kantor Distanak Mateng, Rabu (14/8/2019).

Olehnya itu kata Arsal, Distanak harus mampu membuat regulasi tidak boleh memotong sapi betina, bagaimana mengembangkan sapi IB melalui pelatihan-pelatihan yang bagus, sehingga sapi yang dihasilkan berkualitas.

“Di Mateng, kita ingin menyiapkan satu pasar hewan, jadi semua yang ada di desa dan kecamatan berkumpul untuk membawa sapinya karena pasti ada transaksi jual beli di pasar itu. Namun tidak harus sapi saja, bisa bawa kambing dan bisa bawa ayam,” ujarnya.

Terkait dengan populasi lanjut Arsal, pengadaan sapi itu tidak boleh dibeli di Desa Babana lalu dibawa ke Desa Tobadak atau sebaliknya. Kalau itu dilakukan maka tidak ada populasi penambahan. Atau dibeli di Kabupaten Pasangkayu baru dibawa ke Kabupaten Mateng. Harus dibeli dari luar Sulbar agar populasi sapi di Kabupaten Mateng bisa bertambah.

“Kalau itu bisa dijalankan, cita-cita untuk swasembada daging bisa tercapai,” kuncinya. (Ach/wan)