
Mamuju, 8enam.com.-Sungguh apes nasib Seorang ASN lingkup Pemkab Mamuju, saat menarik uang di mesin ATM yang keluar struk penarikan sementara uangnya tak kunjung keluar.
ASN itu adalah Elvianty, melalui pesan WhatsApp, Selasa (20/8/2019) Elvianty menjelaskan Kronologinya, pada tanggal (20/7/2019) dia menarik uang tunjangan kinerja di ATM BRI yang di SPBU Kali Mamuju.
Penarikan pertama kata Elviyanti itu sukses, kemudian dia menarik lagi untuk ke 2 kalinya dan ternyata struk keluar dan sukses tapi uang tidak keluar dari mesin ATM, tapi saldonya terdebet.
“Karena ATM saya adalah ATM Bank Sulselbar, saya ke bank BPD untuk melaporkan kejadian tersebut. Dan saya menanyakan ke Costomer Service (CS) masalah yang saya alami, kemudian saya perlihatkan semua struk penarikan pertama dan kedua,” tutur Elviyanti.
“Kemudian CS itu menyampaikan, Ibu menunggu 2 minggu ke depan. Setelah 2 Minggu saya tunggu telpon dari bank tapi ternyata tidak ada, akhirnya saya berinisiatif untuk kesana hari ini, Selasa (20/8/2019), dengan harapan bahwa permasalahan itu akan selesai degan pengembalian uang saya,” sambungnya.
Tapi ternyata lanjutnya, setelah berhadapan dengan CS bank Sulselbar, justru menurut dia (CS) bahwa transaksi anda yang ke 2 itu sukses.
“Saya bilang kalau anda berpatokan mesin ATM yang memang benar mengeluarkan struk transaksi sukses, maka pastilah kalian bilang bahwa transaksi saya sukses. Tapi pada kenyataannya bahwa hanya di struk yang sukses tapi uang saya tidak sukses keluar dari mesin ATM,” ujarnya.
Seharusnya kata Elviyanti, kalau ada masalah seperti ini segera di tuntaskan, bukankah sekarang semuanya serba online ? Mengapa harus membiarkan masalah nasabah sampai berminggu-minggu. sementara dana tersebut sudah dibutuhkan. Seharusnya ketika ada jawaban dari kantor pusat maka pihak bank, CS Bank Sulselbar mamuju juga harus cepat tanggap.
“Misalnya dengan menelopon kita sehingga tidak sampai berminggu-minggu, bahkan pengaduan pertama sudah 1 bulan berjalan. Selanjutnya saya disuruh lagi menunggu untuk pengajuan klaim yang ke 2 yang katanya kita klaim saja yang ke transaksi pertama karna transaksi yang ke 2 ternyata sukses,” kata Elviyanti menuturkan.
Dia mengatakan bahwa dirinya sudah ngotot bahwa transaksi pertama itu sukses kemudian traksaksi kedua sukses tapi uang tidak keluar, tapi pegawainya tetap juga bilang coba saja lagi.
Di ATM waktu itu, Lanjutnya lagi, dirinya melambaikan tangam dan berbicara ke CCTV, “lihat uang saya tidak keluar dari mesin, tapi saldo saya terdebet dan bukti struk/slip yang keluar dari mesin ATM juga tertulis sukses. Kenapa ketika hal seperti ini terjadi tidak ada reaksi cepat dari bank untuk segera menghubungi pihak CCTV ketika pernyataan saya berbeda dengan hasil Inputan bank,” ujarnya kesal.
Dengan nada kesal, dia mengatakan, pihak bank juga harus bisa menyeimbangkan antara tuntutan bank dan hak nasabah. Jangan ketika nasabah menunggak sebentar saja kemudian pihak bank seperti mengejar maling, kemudian ketika nasabah juga menuntut haknya pihak bank seolah-seolah mengabaikan, ini tidak adil. (edo)