Kamis , Oktober 16 2025
Home / Advetorial / Angka Kemiskinan Di Kabupaten Mateng Mengalami Peningkatan

Angka Kemiskinan Di Kabupaten Mateng Mengalami Peningkatan

Mateng, 8enam.com.-Dari data angka kemiskinan di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) bukan mengalami penurunan tetapi ada peningkatan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Mateng, Ishaq Yunus dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Daerah yang berlangsung di ruang rapat Sekertaris Kabupatem (Sekkab) Mateng, Senin (29/7/2019).

Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Sekkab Mateng, H. Askary, Kepala BAPPEDA Mateng, Ishaq Yunus, Kepala BPS Mamuju, Wisman Nainggolan serta Kepala OPD Terkait Lingkup Pemkab Mateng.

Ishaq Yunus menyampaikan, tujuan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinn Di Daerah, ingin bagimana agar program kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2020, betul-betul tepat sasaran terutama kepada mereka yang tingkat kemiskinannya sangat rendah.

“Olehnya itu, berangkat dari data angka kemiskinan kita bukan menurun tetapi ada peningkatan, pertanyaannya adalah program kegiatan yang kita laksanakan tentu berdasarkan evaluasi dari angka tadi yang menunjukkan bahwa itu yang perlu kita perbaiki,” kata Ishaq Yunus.

“Kita berkeinginan bahwa program kegiatan yang dikucurkan yang dilaksanakan oleh seluruh OPD yang berkaitan dengan indikator kemiskinan harus tepat sasaran, tidak boleh tidak, dengan demikian dengan adanya program kegiatan yang kita akan luncurkan tahun 2020, yang orientasinya kepada seluruh sasaran kemiskinan maka tentu akan berdampak pada penurunan angka kemiskinan yang ada di Mamuju Tengah,” sambungnya.

Memurut Ishaq Yunus, salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah, indikatornya bagaimana tingkat kemiskinan didaerah, nah dari 6 periabel IPM, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka, itu trennya positif. hanya satu pariabel yang trennya negatif yaitu angka kemiskinan.

Baca juga : https://8enam.com/kemiskinan-di-mateng-mrningkat-apa-penyebab-utama-kemiskinan-begini-penjelasan-wisman-nainggolan/

“Dari data itu kita mencoba bagaimana membangun kerjasama yang baik kepada seluruh OPD agar angka kemiskinan itu di tahun 2020 dapat kita tekan,” ungkap Ishaq.

Sementara Sekda Mateng, H. Askary mengatakan sekarang ini pemerintah daerah lagi gencar-gencarnya melakukan progres kegiatan pembangunan untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain.

Gencarnya program kegiatan yang laksanakan ini kata Askary, tidak seiring dengan tren perkembangan angka kemiskinan.

“Disini kita akan menyamakan apakah kebijakan sudah kita keluarkan itu sudah tepat sasaran dalam rangka mengurangi angka kemiskinan yang merupakan indikator makro, ini yang juga sebagai penilaian pemerintah pusat terhadap daerah ataukah kebijakan ini sudah mengena tetapi belum optimal misalnya. Ini harus yang harus kita kombain dengan RPJMD, RENSTRA OPD setiap tahunnya termasuk RKPD pemerintah,” ujar Askary.

Askary berharap, di tahun 2020 ini sebelum membahas anggaran pokok tahun 2020, program-program kegiatan yang bersinggungan langsung dengan variabel angka kemiskinan ini bisa berpengaruh, sehingga apa yang diprogramkan oleh OPD itu betul-betul dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Inilah yang mendasari kita rapat disini, supaya semua alokasi anggaran melalui RENSTRA OPD yang terkait dalam penanganan kemiskinan itu mampu menjawab isu strategis kita, mampu menjawab masalah yang kita hadapi sekarang ini. Inilah yang kita akan bahas, apa yang harus kita lakukan, strategi apa yang kita lakukan, program apa yang paling besar pengaruhnya terhadap angka kemiskinan ini, Nah kalau kita sudah sepakat itu baru kita programkan di tahun 2020 supaya di tahun 2020 itu target kita 6,73 itu bisa kita dibawahnya jagan diatasnya,” pungkasnya.

Upaya pengentasan kemiskinan agar berjalan secara sinergis dan berkelanjutan lanjut Askary, harus dilakukan penyusunan program dan kegiatan pembangunan bersinergi antara perencanaan dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin, atau penanggulangan kemiskinan.

“Oleh sebab itu program penanggulangan kemiskinan sangat penting untuk benar-benar diterima dan dinikmati oleh masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan. Ketepatan target dimasing-masing program atau keselarasan target antar berbagi program sangat penting untuk diarahkan kepada sasaran yang miskin dan wilayah miskin,” kunci Askary. (Ysn Hms/one)

Advetorial

Check Also

Angin Kencang Terjang Pesisir Polman, BPBD Sulbar Turun Tangan, Koordinasi Cepat untuk Asesmen Kerusakan Rumah

Mamuju, 8enam.com.-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Pusat Pengendali dan Operasi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *