
Mamuju, 8enam.com.-Dinas Perkebunan Daerah (Disbun) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memperkuat sinergi dengan enam kabupaten dan Pemerintah Pusat dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Perbenihan dan Rencana Pengembangan Tanaman Perkebunan 2026. Rakortek yang digelar dua hari di Hotel Aflah, Mamuju, ini mengungkap alokasi pengembangan kakao dan kopi yang cukup besar dari Kementerian Pertanian RI untuk Sulbar tahun depan.
Plt. Kepala Dinas Perkebunan Sulbar, Muh. Faizal Thamrin, saat membuka acara, memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulbar Triwulan III 2025 mencapai 5,83%, melampaui target nasional, dengan sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar (47,80%).
“Peningkatan ekonomi Sulbar di bidang pertanian khususnya perkebunan diintervensi dengan pengadaan bibit kakao siap tanam sejumlah 1,7 juta bibit kakao oleh Bapak Gubernur Sulbar Suhardi Duka pada tahun 2025,” ungkap Faizal.
Fokus Hilirisasi dan Alokasi Jumbo 2026
Pelaksanaan Rakortek ini bertujuan menyatukan pandangan di seluruh stakeholder untuk menyambut alokasi besar dari Pemerintah Pusat pada tahun 2026, yang fokus pada pengembangan perkebunan dari hulu hingga hilir.
Muliadi, Kepala Bidang Perbenihan dan Produksi, menegaskan bahwa Sulbar mendapat perhatian besar, baik dari Visi Misi Gubernur maupun Program Presiden Prabowo Subianto, terutama untuk komoditas unggulan.
Via daring, Yakub Ginting dari Direktorat Tanaman Semusim dan Tahunan Kementerian Pertanian RI mengonfirmasi alokasi tersebut: Sulbar mendapatkan alokasi pengembangan tanaman kakao seluas 40.200 Hektar dan 6.200 Hektar untuk pengembangan tanaman kopi di tahun 2026.
Lebih lanjut, Yovita dari Direktorat Perbenihan membenarkan bahwa alokasi ini setara dengan 40.200.000 benih kakao dan 6.200.000 benih kopi. Saat ini, proses persemaian benih kakao dan kopi sedang disiapkan di beberapa penangkar.
Selain dukungan pusat, Disbun Sulbar melalui APBD Provinsi juga mengalokasikan pengembangan komoditas Aren dan Pala, serta terus mendukung pengembangan kakao dan komoditas unggulan lainnya.
Menindaklanjuti arahan tersebut, seluruh perwakilan dinas perkebunan dari enam kabupaten berkomitmen untuk segera menyiapkan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL). Sinergi ini sejalan dengan Misi Pertama Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, demi mewujudkan Visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat