Mamuju, 8enam.com.-Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mamuju, kembali turun kejalan.
Aksi tersebut untuk mengingatkan para pemangku kebijakan tertinggi di Provinsi Sulawesi Barat dalam hal ini Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik.
“Banyak hal yang perlu kami diskusikan dengan Bapak PJ Gubernur terkait kinerjanya di Provinsi Sulawesi Barat,” sebut Syamsuddin dalam orasinya.
Syamsuddin menilai, PJ Guberur Sulbar, Akmal Malik sibuk membangun citra keluar dengan baik, tetapi tidak berbanding lurus dengan kenyataan di lapangan.
“Buktinya kami belum mendapatkan progres terkait data Presisi yang di gaungkan di awal kepemimpinannya di Sulawesi Barat,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan, aksi yang di laksanakan kemarin, pihaknya sangat menyayangkan tindakan PJ Gubernur yang malah meninggalkan massa aksi tanpa sepatah kata apa pun.
Alasannya adalah persoalan ketersinggungan, karena PMII terkesan memerintah pak PJ Gubernur untuk duduk sama rata dengan PMII di halaman Kantor sementara PJ Gubernur.
“Kami dari PMII Mamuju sangat kecewa dengan tindakan Bapak PJ Gubernur yang mudah tersinggung,” kata Syamsuddin, Via WhatsApp, Minggu (8/10/2022).
Padahal kata Syamsuddin, pihaknya datang secara baik-baik untuk menyampaikan apa yang menjadi bahan kajian yang outputnya bicara soal perkembangan Sulbar kedepan baik itu di sektor pertanian, perikanan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan kebudayaan.
Olehnya itu kami dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia mempunyai tuntutan yakni :
Turunkan Harga BBM dan Bahan Pokok.
Stop Proyek IKN, alihkan dananya untuk subsidi BBM.
Tuntaskan Penyaluran bantuan stimulan korban gempa sulbar.
Tolak alih fungsi zona perikanan tangkap sulbar.
Stop kekerasan seksual di sulbar.
Transparansi penggunaan dana PEN serta pulihkan ekonomi masyarakat Sulbar pasca Pandemi dan gempa bumi.
Segera Evaluasi serta cabut Izin Perusahaan Kelapa Sawit yang berkonflik dengan rakyat dan mencemari lingkungan.
Evaluasi kinerja Pj Gubernur Sulbar.
Meminta PJ Gubernur agar segera memperbaiki fasilitas nelayan, pertanian, pendidikan, kesehatan di SULBAR. (Zul/edo)