Rabu , Juni 18 2025
Home / Daerah / Ini Alasan KKMU Tolak Perubahan Titik Nol Jalan Salutambung-Urekang

Ini Alasan KKMU Tolak Perubahan Titik Nol Jalan Salutambung-Urekang

Majene, 8enam.com.-Kerukunan Keluarga Mahasiswa Ulumanda (KKMU) Kota Makassar menyatakan menolak perubahan penempatan titik nol pekerjaan pembangunan Jalan Poros Salutambung-Urekang tahun anggaran 2018.

Melalui keterangan tertulis, Jumat (9/2/2018), Ketua KKMU Kota Makassar, Haidir Ali mengatakan, yang menjadi permasalahan utama akses jalan Ulumanda selama ini ada di titik gunung Tandeallo.

“Jadi kalau kita benar-benar memikirkan asas manfaatnya ke masyarakat banyak, harusnya tidak usah dialihkan karena titik jalan paling parah itu di Tandeallo. Kalau dipindahkan ke bawah ke Langngoliang maka titik ini tidak akan tersentuh, kasian masyarakat bagian atas,” kata Haidir.

Sementara untuk ruas Langngoliang-Kabiraan lanjut Haidir, akses sudah lebih baik jika dibandingkan dengan daerah Tandeallo.

“Sehingga kami harap dinas PU Provinsi tidak perlu mengubah titik, kita dukung tetap di Ba’ba Sondong,” ucapnya.

Sebelumnya, sejumlah warga dan Kepala Desa mengatasnamakan diri perwakilan masyarakat Ulumanda bersama pihak DPRD dan perwakilan Pemkab Majene mendatangi kantor PU Provinsi Sulbar, Kamis (8/2/2018) kemarin. Mereka meminta PU Sulbar melakukan perubahan titik nol jalan dari Ba’ba Sondong ke Langngoliang Desa Kabiraan.

Alasan perubahan titik nol poros Salutambung-Urekang bagi DPRD dan Pemkab Majene, karena usulan sejumlah pihak yang mengatasnamakan diri masyarakat Ulumanda. Mereka berdalih demi memuluskan akses menuju pusat kecamatan Ulumanda di Desa Kabiraan.

Atas permintaan itu, Dinas PU Provinsi Sulbar meminta surat permohonan perubahan titik nol jalan kepada Gubernur Sulbar.

Kepala Seksi Pemeliharaan dan Pengawasan Jalan Dinas PU Sulbar, Sundri mengatakan, perubahan titik nol pembangunan jalan hanya bisa dilakukan jika mendapat surat keputusan gubernur.

“Kalau kita mau lakukan perubahan titik nol silahkan menyurat ke gubernur. Kami tidak berani merubah perencanaan kalau tidak ada SK gubernur,” kata Sundri.

Penolakan perubahan titik nol jalan ini tidak hanya datang dari mahasiswa, Kepala Desa Popenga Kecamatan Ulumanda, Muslimin mengatakan hal senada.

Kepada wartawan media ini, Jumat (9/2/2018), Muslimin mengatakan titik terparah jalan poros Salutambung-Urekang berada di gunung Tandeallo dalam ruas Ba’ba Sondong-Urekang. Sehingga kata dia mestinya tidak boleh terabaikan titik tersebut. “Kalau saya tidak masalah titik nolnya di Langngoliang, tapi yang rusak dibagian bawah kan tidak seberapa dibanding yang di atas (Tandeallo, red) maka sebaiknya tetap dikerjakan di bagian atas,” ucap Muslimin. (eg/edo)

Check Also

Kepala Bapperida Sulbar Sebut Investasi di Bidang Kesehatan Kunci SDM Unggul dan Ekonomi Daerah

Mamuju, 8enam.com.-Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Junda …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *