
Mamuju, 8enam.com.-Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka, mendampingi Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, meninjau dua lokasi strategis untuk pembangunan Mess Patriot pada Rabu (19/11/2025).
Mess Patriot ini direncanakan menjadi pusat penelitian, pengembangan kawasan transmigrasi, serta aktivitas perkuliahan berbasis riset bagi Tim Ekspedisi Patriot dan mahasiswa.
Dua lokasi yang menjadi pilihan adalah lahan milik Pemprov Sulbar di kawasan wisata Gentungan, Kecamatan Kalukku (sekitar 5 hektare), dan lokasi lain di Dusun Bebangan, Kalukku, yang berada di jalur Trans Sulawesi.
Aspek Pendukung Jadi Perhatian Menteri
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan bahwa kedua lokasi tersebut secara prinsip memadai. Namun, penetapan akhir akan mempertimbangkan sejumlah aspek penting untuk kenyamanan dan efektivitas riset.
“Kami akan bahas lebih lanjut dengan tim. Aspek seperti ketersediaan layanan kesehatan, akses jalan, jaringan internet untuk mendukung sistem pendidikan jarak jauh, air bersih, serta fasilitas pendukung lainnya harus tersedia. Kita berharap bahwa nanti para patriot tinggal di sini itu terasa nyaman,” ujar Menteri Iftitah usai berdialog langsung dengan mahasiswa Tim Ekspedisi Patriot.
Gubernur : Kampus Patriot Kunci Penguatan SDM dan Riset
Gubernur Suhardi Duka menegaskan bahwa penentuan lokasi Kampus Patriot ini memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah. Kampus ini diharapkan menjadi mesin pencetak rekomendasi pembangunan berbasis riset.
“Lokasi Kampus Patriot sangat penting karena di situlah para mahasiswa dari berbagai universitas melakukan perkuliahan berbasis riset. Mereka meneliti potensi wilayah, memberikan rekomendasi pembangunan, dan hasilnya akan sangat membantu pemerintah daerah dalam membuka peluang pengembangan potensi wilayah,” jelas Gubernur SDK.
Mahasiswa Nilai Gentungan Paling Ideal
Salah satu mahasiswa Tim Ekspedisi Patriot, Aulia Rahman Hasibuan dari Universitas Diponegoro, menyampaikan pandangan timnya bahwa kawasan Gentungan lebih diunggulkan.
“Menurut kami, Gentungan lebih cocok karena searah dengan permukiman transmigrasi (di UPT Marano, Kelurahan Sinyonyoi, Kalukku) yang sedang dikembangkan. Suasananya juga lebih mendukung untuk belajar, lebih tenang dan kondusif,” ungkap Aulia.
Tim Ekspedisi berharap, pembangunan pusat aktivitas penelitian di sana dapat mempercepat pengembangan kawasan transmigrasi di Dusun Marano dan sekitarnya. Kunjungan ini menjadi langkah awal Pemprov Sulbar dan Kementerian Transmigrasi dalam mewujudkan pusat riset transmigrasi yang strategis. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat