
Mamuju, 8enam.com.-Sebanyak 458 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengikuti Ujian Assessment Profiling melalui sistem Computer Assisted Competency Test (CACT) di UPT BKN Mamuju. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini dipantau langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Junda Maulana, pada Senin (17/11/2025).
Ujian Profiling ASN ini merupakan langkah strategis yang menindaklanjuti arahan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga. Tujuannya adalah untuk memetakan kompetensi seluruh ASN, yang sangat penting dalam mendukung sistem manajemen talenta yang efektif dan berkelanjutan di Pemprov Sulbar.
“Kita lihat ini kegiatan profiling untuk ASN lingkup Pemprov Sulbar. Total pesertanya 458 orang,” kata Junda Maulana di sela pemantauan.
Pelaksanaan ujian dibagi menjadi beberapa sesi, dengan setiap sesi diikuti oleh 75 orang peserta. Menurut Sekprov Junda, hasil dari profiling ini akan menjadi dasar penting.
“Nanti hasilnya kita mengetahui kapasitasnya masing-masing ASN. Hasilnya itu akan dikembangkan dalam merit system untuk pengembangan karirnya,” ungkapnya.
Prioritas BKN dan Target Pemerataan Tahun Depan
Meskipun kuota peserta kali ini, yakni 458 orang, belum mencakup seluruh ASN Pemprov Sulbar, Junda Maulana mengapresiasi perhatian yang diberikan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Ia menambahkan, Pemprov Sulbar telah mendapatkan komitmen bahwa BKN akan memberikan kuota lagi tahun depan.
“Jadi semua ASN ikut semua profiling, sehingga kita bisa memetakan masing-masing ASN,” ujarnya, menegaskan target pemerataan profiling di masa mendatang.
Pentingnya Keseriusan Peserta
Junda Maulana berharap agar seluruh peserta mengikuti pelaksanaan profiling ASN ini dengan serius. Ia menekankan bahwa integritas hasil ujian sangat bergantung pada keseriusan peserta, dan hasil tersebut akan menceritakan kapasitas ASN itu sendiri.
“Harapannya pelaksanaan profiling ASN ini berjalan dengan baik, peserta juga mengikuti dengan serius. Hasilnya ini menggambarkan tentang kapasitas ASN itu sendiri. Jadi kalau tidak serius takutnya nilainya tidak baik,” pungkasnya. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat