
Mamuju, 8enam.com.-Proyek strategis daerah Rekonstruksi Jembatan Labuang Rano Batas Tapalang Barat – Batas Tapalang di Kabupaten Mamuju menunjukkan progres luar biasa. Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat melaporkan bahwa progres fisik proyek telah mencapai 97,82 persen, jauh melampaui rencana awal sebesar 79,26 persen, dengan deviasi positif 18,56 persen.
Kunjungan lapangan tim Monev, yang dipimpin oleh Awaluddin dan dihadiri perwakilan BPBD serta Dinas PUPR Sulbar, dilaksanakan pada Rabu, 12 November 2025.
Dukungan Konektivitas dan Kinerja Efisien
Plt. Kepala Bapperida Provinsi Sulbar, Muh. Darwis Damir, melalui timnya menegaskan bahwa proyek rekonstruksi ini merupakan langkah strategis Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan infrastruktur transportasi. Jembatan baru ini, yang dibangun menggantikan struktur lama yang rusak, akan kembali berperan sebagai jalur penghubung utama di Mamuju.
Selain memperkuat struktur fisik menggunakan beton bertulang fc’ 30 \text{ Mpa} untuk ketahanan panjang, proyek jembatan sepanjang 30 meter dengan lebar 9 meter ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, mobilitas masyarakat, distribusi logistik, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Anggota Tim Monev, Faried Fadal, menilai capaian ini sebagai contoh keberhasilan koordinasi.
“Kami mengapresiasi progres yang melampaui target. Ini menunjukkan koordinasi yang baik antara pelaksana dan pengawas. Ke depan, kualitas pekerjaan harus terus dijaga agar jembatan ini dapat berfungsi maksimal,” ujarnya.
Rekomendasi Akhir dan Target Rampung
Sisa pekerjaan saat ini meliputi pemasangan trotoar, railing jembatan, serta tahap finishing dan pembersihan area. Estimasi penyelesaian proyek diprediksi lebih cepat dari target perencanaan.
Tim Monev Bapperida memberikan rekomendasi untuk percepatan penyelesaian pekerjaan finishing dan pengawasan ketat terhadap spesifikasi teknis. Selain itu, pengaspalan oprit jembatan diusulkan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna dan memastikan transisi yang halus antara jembatan dan jalan penghubung.
Plt. Kepala Bapperida Sulbar, Muh. Darwis Damir, menegaskan bahwa proyek ini merupakan motor penggerak ekonomi daerah dan menjamin efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas pelaksanaan proyek strategis daerah.
Jembatan Labuang Rano diharapkan segera rampung dan menjadi simbol konektivitas baru yang menghubungkan masyarakat Tapalang Barat dengan berbagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial di Mamuju. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat