Senin , Oktober 27 2025
Home / Daerah / Prevalensi Stunting Mamuju Tembus 38,7 Persen, TP-PKK Sulbar Luncurkan Bantuan Pangan Bergizi di Kalumpang

Prevalensi Stunting Mamuju Tembus 38,7 Persen, TP-PKK Sulbar Luncurkan Bantuan Pangan Bergizi di Kalumpang


Mamuju, 8enam.com.-Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) memperkuat upaya penanggulangan stunting dengan meluncurkan program Bantuan Makanan Bergizi. Program ini secara simbolis dimulai melalui penyerahan bantuan bagi kelompok rawan pangan dan gizi di Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, akhir pekan lalu.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut nyata dari arahan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga untuk mengatasi tantangan gizi di Sulbar.

Ketua TP-PKK Sulbar, Harsinah Suhardi, dalam sambutannya menyampaikan keprihatinan mendalam atas data stunting terbaru. Berdasarkan data 2024, prevalensi stunting di Sulbar mencapai 35,4 persen, meningkat 5,1 persen dari tahun sebelumnya, jauh di atas rata-rata nasional.

“Khusus di Kabupaten Mamuju, prevalensi stunting bahkan mencapai 38,7 persen, meningkat 5,9 persen dalam setahun terakhir. Angka ini adalah peringatan keras bagi kita semua,” tegas Harsinah Suhardi.

Ia menekankan bahwa stunting bukan sekadar masalah tinggi badan, melainkan ancaman serius terhadap kualitas sumber daya manusia dan masa depan generasi penerus bangsa, sehingga memerlukan langkah cepat dan terkoordinasi.

Program bantuan ini secara spesifik bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi, terutama dari sumber protein hewani, untuk memperbaiki status gizi ibu hamil dan anak balita di kelompok rawan pangan, seperti Kalumpang.

“Pembangunan manusia harus dimulai dari pemenuhan kebutuhan gizi. Tubuh yang sehat akan melahirkan pikiran yang cerdas, semangat yang tinggi, dan karakter yang kuat,” ujarnya.

Harsinah Suhardi mengajak seluruh kader PKK di semua tingkatan untuk menjadi garda terdepan dalam pendampingan keluarga berisiko stunting. Beberapa langkah utama yang ditekankan antara lain: mendata dan mendampingi keluarga berisiko gizi buruk, memberikan edukasi gizi seimbang melalui Posyandu, mengajarkan pengolahan pangan lokal bergizi, serta menggerakkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor—mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, hingga pihak swasta dan perguruan tinggi—karena TP-PKK tidak dapat bekerja sendiri.

Harsinah Suhardi menutup sambutannya dengan optimisme, menyebut kegiatan ini sebagai gerakan moral dan sosial untuk membangun kesadaran bersama.

“Perempuan Hebat, Keluarga Sehat. Bersama PKK, kita wujudkan Generasi Bergizi dan Sehat menuju Sulbar Maju dan Sejahtera,” pungkasnya. (Rls)

Check Also

Akses Terputus! Longsor Tutup Jalan Setapak di Mamasa, BPBD Sulbar Perkuat Penanganan

Mamasa, 8enam.com.-Bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di Dusun Salulo, Desa Lembana Salulo, Kecamatan Mamasa, Kabupaten …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *