
Mamuju, 8enam.com.-Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Pemantauan intensif dilakukan terhadap perkembangan cuaca ekstrem, sementara seluruh alat Early Warning System (EWS) diperiksa secara berkala.
Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan respons terhadap dinamika cuaca yang sering berubah-ubah di wilayah Sulbar.
“Pemantauan kondisi hidrometeorologi [seperti hujan lebat, angin kencang, dan banjir] dan pengecekan alat EWS ini menjadi perhatian utama BPBD Sulbar,” kata Yasir Fattah, Rabu 22 Oktober 2025. Ia memastikan sistem peringatan dini harus selalu siap dan berfungsi optimal agar dapat mendukung upaya mitigasi serta mempercepat respon ketika terjadi bencana.
Pemantauan dilakukan rutin dari ruang command center Pusdalops, didukung laporan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulbar.
Yasir Fattah menekankan kolaborasi yang kuat antara BPBD kabupaten, BMKG, dan instansi teknis lainnya sangat penting untuk memperkuat sistem deteksi dini di Sulbar.
Langkah kesiapsiagaan ini juga sejalan dengan arahan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, yang meminta seluruh perangkat daerah, khususnya BPBD, untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kita harus selalu waspada dan memastikan sistem deteksi dini berjalan baik. Upaya mitigasi harus terus diperkuat agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi bencana,” tegasnya.
Melalui upaya pemantauan dan kesiapan alat peringatan dini, BPBD Sulbar berharap risiko dan dampak akibat bencana dapat diminimalkan, sehingga sistem penanggulangan bencana di daerah menjadi lebih kokoh. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat