Mateng, 8enam.com.-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menegaskan peran strategis infrastruktur air dalam mencapai target ketahanan pangan daerah. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) PUPR Sulbar gencar melakukan monitoring pembangunan Bendungan Budong-Budong di Desa Salulebo, Mamuju Tengah.
Kepala Bidang PSDA, Suriana Zain, menyatakan bahwa Bendungan Budong-Budong adalah kunci utama untuk mewujudkan ambisi Sulbar.
“Fokus kami adalah memastikan Sulbar menjadi daerah surplus pangan pada tahun 2027. Bendungan Budong-Budong merupakan salah satu infrastruktur kunci menuju ke sana,” ujar Suriana, Kamis 16 Oktober 2025.
Bendungan strategis ini dirancang untuk memberikan manfaat besar, antara lain:
Pelayanan air irigasi seluas 3.047 hektar.
Penyediaan air baku 0,41 m³/detik.
Reduksi banjir hingga 330,87 m³/detik.
Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 0,60 MW.
Suriana menjelaskan, meski dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi III, PUPR Sulbar tetap melakukan monitoring ketat karena luas layanan irigasi (lebih dari 1.000 hektar) berada di bawah kewenangan provinsi.
Ia juga memaparkan kontribusi daerah irigasi lain, di mana Irigasi Lakejo dan Irigasi Tandung di Polman, serta Irigasi Papalang di Mamuju, menjadi tulang punggung terbesar dalam menopang ketahanan pangan Sulbar.
Kepala Dinas PUPR Sulbar, Surya Yuliawan Sarifuddin, menegaskan komitmen jajarannya.
“Ini akan menjadi pengabdian kami untuk masyarakat Sulbar. Kami akan memastikan seluruh program strategis di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang memberi manfaat nyata bagi rakyat,” tegasnya.
Upaya ini sejalan dengan misi Panca Daya Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, serta visi Asta Cita Prabowo Subianto. (Rls)