Mamuju, 8enam.com.-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menegaskan komitmennya untuk mengintegrasikan mitigasi bencana dalam setiap program pembangunan.
Komitmen ini disampaikan dalam Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program yang digelar di ruang rapat Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar, Selasa (30/9/2025).
Rapat Monev ini diselenggarakan sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 dan sejalan dengan instruksi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, yang menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah. Tujuannya adalah memastikan setiap program dapat menjawab kebutuhan masyarakat dan menghadapi tantangan daerah secara berkelanjutan.
Menyelaraskan Program Penanggulangan Bencana
Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan bahwa kehadiran BPBD dalam forum ini adalah wujud nyata upaya menyelaraskan program kerjanya.
“Rapat monitoring dan evaluasi ini menjadi ruang penting bagi kami untuk menyelaraskan program BPBD dengan dokumen perencanaan daerah. Dengan demikian, upaya penanggulangan bencana dapat lebih terukur, efektif, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Yasir Fattah.
Pembahasan dalam rapat ini difokuskan pada tiga hal utama, yaitu pengendalian dan evaluasi terhadap:
Perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah.
Pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
Hasil rencana pembangunan daerah.
Yasir Fattah menambahkan, BPBD Sulbar akan terus berkoordinasi dengan perangkat daerah lainnya dalam menyusun langkah strategis agar pembangunan di Sulbar tidak hanya berfokus pada infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek mitigasi dan kesiapsiagaan bencana sebagai kunci pembangunan yang benar-benar berkelanjutan. (Rls)