Polman, 8enam.com.-Rumah Kibas Stunting di Desa Bunga-bunga, Kabupaten Polewali Mandar, resmi dilaunching oleh Pj Gubernur Sulbar, Prof Zidan Arif Fakrulloh bersama Pj Ketua TP PKK Sulbar, Nunik Triyanti Zudan, Rabu (18/10/2023).
Turut, hadir Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, Ketua Penggerak PKK Polman, Jumriah Ibrahim, Asisten I Setda Sulbar, Herdin Ismail, Kadis Ketahanan Pangan Sulbar, Abdul Waris Bestari, Kadis Kesehatan, drg Asran Masdy, Kepala DP3KB Sulbar, Djamila dan Karo Tapem Sulbar, Saleh Rahim.
Prof Zudan mengatakan, ini sangat luar biasa yang dilakukan di Desa Bunga-bunga, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polman karena sangat aktif.
“Bayi disini 158 dan yang masuk stunting hanya 16, artinya hanya 10 persen, saya minta ke Kepala Desa dalam tiga bulan ini sudah zero stunting,” kata Prof Zudan.
Sementara, jika tiga bulan ini diintervensi bersama dengan menyalurkan terus bantuan pangan yang bergizi bagi anak stunting, maka bisa zero.
“Insya Allah ini bisa selesai, saya juga optimis Polman mendekati zero stunting minimal dibawah target nasional 14 persen dan kita target dibawahnya,” ungkap Sestama BNPP ini.
Hal tersebut diungkapkan karena melihat kekompakan semua elemen instansi baik itu pemerintah provinsi dan kabupaten. Termasuk tim penggerak PKK provinsi dan kabupaten.
“Saya sampaikan semua ASN diseluruh Indonesia jadi orang tua asuh stunting. Begitupun di Sulbar dan Polman ini, makanya saya minta tolong untuk di data ASN di Pemkab dan Kecamatan jadi orang tua asuh,” ucap Ketua DPN Korpri itu
Mantan Dirjen Dukcapil itu juga mengungkapkan jika ASN semua menjadi orang tua asuh maka masalah stunting bisa diatasi.
“Ini juga tidak mengeluarkan biaya yang banyak, tinggal monitoring juga. Termasuk kepada TP PKK yang jaringannya luas sekali dan turut aktif. Jadi semua ikut serta menangani stunting,” paparnya.
Bahkan, lanjutnya, pada tahun 2024 mendatang Pemprov Sulbar menargetkan permasalahan stunting menjadi zero disemua kabupaten.
Pj Ketua TP PKK Sulbar, Ninuk Triyanti Zudan mengungkapkan, dengan bergerak bersama pemerintah daerah maupun PKK masalah stunting bisa diatasi.
“Insya Allah angka stunting di Polman zero di tahun 2024. Ibu-ibu posyandu juga sangat aktif bersama untuk mengatasi permasalahan stunting, terus jaga kebersamaan dan ikhlas bekerja demi daerah,” tutupnya. (rls)